Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Riau Kepri Raih Laba Kotor Rp250 Miliar

PT Bank Riau Kepri berhasil mencatat laba kotor atau gross profit perseroan sampai akhir Mei 2016 mencapai Rp250 miliar di tengah lesunya kondisi perekonomian global dan regional.

Bisnis.com, PEKANBARU – PT Bank Riau Kepri berhasil mencatat laba kotor atau gross profit perseroan sampai akhir Mei 2016 mencapai Rp250 miliar di tengah lesunya kondisi perekonomian global dan regional.

Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari mengatakan dari hasil RUPS Tahun Buku 2015 dan RUPS LB 2016, terlihat kinerja bank daerah dua provinsi itu tetap mengalami pertumbuhan.

“Gross profit kami Rp250 miliar dan dengan rasio keuangan secara keselurahan dalam posisi di atas syarat minimal OJK maupun standardisasi BRC dari Asbanda,” katanya, Selasa (31/5/2016).

Irvandi mengakui perlambatan ekonomi global yang berdampak ke aktivitas ekonomi Riau dan Kepri tentu berpengaruh kepada perbankan, namun pihaknya tetap optimistis kinerja perseroan tetap dipertahankan tumbuh positif.

Data perseroan menunjukkan pendapatan Bank Riau Kepri pada 2015 tumbuh 12,17% atau meraih pendapatan senilai Rp2.657 triliun, yang bersumber dari pendapatan bunga kredit senilai Rp1.966 triliun atau tumbuh 15,17% dibandingkan 2014 lalu.

Irvandi menjelaskan karena perlambatan ekonomi menyebabkan terjadinya kenaikan biaya beban sebesar 33,53% dibandingkan periode sebelumnya yang bersumber dari dua sektor yaitu CKPN senilai Rp262,6 miliar yang merupakan proses kredit sejak 2011 sampai 2014.

Saat ini kredit macet itu sedang diupayakan manajemen dicarikan solusinya melalui skema yang berlaku di perbankan, serta menindak pihak terkait di internal dan eksternal atau debiturnya.

Dia menambahkan ada pula peningkatan beban bunga sebesar 44,68% yang bersumber dari penempatan dana pemerintah di Bank Riau Kepri dan berbasis bunga special rate, yang di 2016 sudah diubah ke basis bunga LPS Rate.

“Secara keseluruhan gross profit Bank Riau Kepri tahun buku 2015 mencapai Rp415,318 miliar yang tentunya turun karena perlu cadangan dana mengatasi kredit macet 2011-2014 tersebut,” katanya.

Irvandi mengatakan para pemegang saham berharap kinerja bank daerah itu dapat terus tumbuh positif karena dapat dijadikan andalan pendapatan asli daerah (PAD) bagi pemda di Riau dan Kepulauan Riau sebagai pemegang sahamnya.

Sementara itu untuk posisi 1 komisaris dan 2 direktur yang akan habis masa jabatannya pada Agustus dan September 2016 mendatang, Irvandi menjelas hasil RUPS LB menetapkan tidak diperpanjang, tetapi diberikan kesempatan mencalonkan diri seperti calon lainnya.

Proses penjaringan juga diharapkan terbuka dengan pengumuman di media nasional, dan lokal di Riau dan Kepri.

Di tempat terpisah Gubernur Riau Arsyadjulandi Rachman meminta Bank Riau Kepri untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit ke sektor UMKM.

“Bank Riau Kepri diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah, salah satunya dengan meningkatkan porsi kredit ke sektor UMKM karena bersentuhan langsung dengan sektor riil dan bisa membuka lapangan pekerjaan,” katanya.

Pemprov Riau bersama dinas terkait kata gubernur, juga akan berkoordinasi untuk mendorong tumbuhnya pengusaha baru yang mampu bersaing dan memiliki produk unggulan.

Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau serta mendorong tumbuhnya daya saing daerah di pasar bebas regional atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Adapun pada kuartal I/2016 PT Bank Riau Kepri telah menyalurkan dana kredit senilai Rp14,7 triliun atau sedikit lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp14,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper