Bisnis.com, JAKARTA -- PT Zurich Insurance Indonesia mengharapkan peningkatan jumlah kelas menengah menjadi sumber utama pemasukan premi perusahaan.
Philippe Danielski, Presiden Direktur Zurich Insurance mengatakan saat ini perseroan masih ditopang dari bisnis korporat. Namun dalam jangka panjang seiring meningkatkan kelas menengah di Indonesia, dia meyakini penopang perusahaan akan bergeser ke sektor ritel.
"Ada penambahan kelas menengah dalam jumlah besar, dan itu angka yang sangat banyak [untuk menjadi nasabah baru], akan ada banyak perjalanan [yang membutuhkan asuransi], juga asuransi rumah" kata Philippe di Jakarta, Sabtu (18/6/2016).
Meski begitu Philippe enggan menyebutkan target pencapaian premi dari produk baru ini. Demikian juga dengan porsi bisnis perusahaan berikut target yang ditetapkan hingga akhir tahun. "Asuransi tahun ini diperkirakan akan tumbuh sekitar 15%, kami harapkan dapat tumbuh lebih dari itu," kata dia.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di laman web perusahaan hingga triwulan I/2016, Zurich membukukan premi bruto Rp115 miliar. Jumlah ini lebih rendah dari capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp130 miliar.
Meski hasil premi lebih rendah, perusahaan dapat menekan kerugian yang terjadi. Tahun lalu perusahaan membukukan rugi usaha Rp27,91 miliar. Sedangkan pada tahun ini untuk periode yang sama rugi yang dialami menjadi Rp7,63 miliar.