Bisnis.com, SURABAYA - Nominal transaksi tunai di Jawa Timur mengalami peningkatan menjadi 3,11% pada triwulan pertama tahun ini secara kuartalan (quarter to quarter/qtq).
Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Jatim yang dipublikasikan Bank Indonesia menyebutkan secara spasial peningkatan nominal transksi tunai terjadi di seluruh wilayah kerja terutama Kota Surabaya. Di Kota Pahlawan nominalnya naik dari -29,37% (qtq) menjadi 5,38% (qtq).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Benny Siswanto menyatakan kembalinya aktivitas ekonomi masyarakat ke pola normal pascalibur akhir tahun membuat pengeluaran masyarakat turun. Ini berdampak kepada net inflow pada triwulan I/2016.
“Secara spasial, net inflow terjadi pada seluruh wilayah kerja,” ucapnya. Adapun rasio outflow terhadap inflow yang tertinggi ada di Kota Surabaya 58,64%. Sementara itu, Kota Malang rasio outflow terhadap inflow-nya paling rendah dibandingkan dengan wilayah lain sebesar 26,64%.
Transkaksi pembayaran tunai di Bank Indonesia bisa dipantau melalui beberapa indikator. Pertama adalah jumlah aliran uang keluar dari BI ke perbankan (outflow), jumlah airan uang masuk dari bank ke BI (inflow), serta kegiatan pemusnahan uang tidak layak edar dan uang palsu.