Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Adira Dinamika mencatatkan pertumbuhan perolehan premi sebesar 37% dari lini bisnis asuransi kesehatan pada Mei 2016. Accident & Health Insurance Business Development Division PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) Eka Widiastuty menjelaskan produk asuransi kendaraan masih mendominasi pendapatan premi perseroan.
Kendati begitu, dia mengungkapkan hingga Mei 2016 pihaknya tercatat masih meraup pertumbuhan pendapatan premi asuransi kesehatan yang signifikan. “Bila dibandingkan dengan perolehan premi tahun lalu, hingga bulan Mei 2016 ini, premi asuransi kesehatan Adira Insurance mengalami pertumbuhan sebesar 37%,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (14/7/2016).
Menurut dia, pada periode tersebut asuransi kesehatan juga turut bersumbangsih bagi peningkatan total pendapatan premi Adira Insurance. Kendati belum merincikan nilai perolehannya, Eka mengatakan lini bisnis asuransi kesehatan mampu berkontribusi sebesar 9% pada total raihan premi bruto. Adapun, pada tahun lalu lini bisnis asuransi kesehatan berhasil membukukan premi sebesar Rp300 miliar dari total premi Adira Insurance yang jumlahnya mencapai Rp2,2 triliun.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y. Rasyid baru-baru ini mengatakan realisasi perolehan premi perusahaan-perusahaan asuransi dalam lima bulan pertama tahun ini cukup signifikan. Dia merincikan lini bisnis asuransi kesehatan menunjukkan kinerja di luar perkiraan meskipun kesepakatan final terkait skema koordinasi manfaat atau coordination of benefit (COB) dengan BPJS Kesehatan belum tercapai.
“Yang cukup mengejutkan adalah premi asuransi kesehatan yg tumbuh walau COB belum juga final kesepakatannya dengan BPJS Kesehatan," ujarnya kepada Bisnis. Otoritas Jasa Keuangan, dalam statistik perasuransian per Mei 2016, mencatat realisasi pendapatan premi senilai Rp25,67 triliun. Realisasi itu bertumbuh 20,81% (year-on-year) sebab pada Mei tahun pendapatan premi industri tercatat sebesar Rp20,91 triliun.