Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mayapada Turunkan Bunga Kredit Seluruh Segmen

PT Bank Mayapada Internasional Tbk. telah menurunkan suku bunga dasar kredit seluruh segmen bisnisnya. Perseroan menurunkan tingkat suku bunga dasar kredit sari rentang 25 basis poin sampai 46 basis poin.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mayapada Internasional Tbk. telah menurunkan suku bunga dasar kredit seluruh segmen bisnisnya. Perseroan menurunkan tingkat suku bunga dasar kredit sari rentang 25 basis poin sampai 46 basis poin. Haryono Tjahjariyadi, Direktur Utama Bank Mayapada Internasional, mengatakan perseroan mengharapkan suku bunga kredit bisa terus turun.

Apalagi, kalau implementasi kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty bisa berjalan dengan sukses. “Untuk proyeksi seberapa besar potensi penurunan suku bunga kredit kami sampai akhir tahun, mungkin akan sangat bergantung dengan kondisi likuiditas di pasar dan posisi suku bunga acuan,” ujarnya kepada Bisnis pada Kamis (14/7).

Adapun, menurut situs emiten berkode MAYA sejak 30 Juni 2016, suku bunga kredit segmen bisnis konsumtif bagian non-kredit pemilikan rumah (KPR) perseroan mencatatkan penurunan suku bunga paling besar dibandingkan segmen yang lain yaitu 46 basis poin (bps) menjadi 12%, sedangkan segmen konsumtif turun 42 bps menjadi 11,9%. Lalu, suku bunga dasar kredit segmen korporasi perseroan mencatatkan penurunan terbesar ketiga sebesar 40 bps menjadi 12%.

Untuk suku bunga dasar kredit segmen mikro turun sebesar 32 bps menjadi 14,3%, sedangkan segmen ritel turun 25 bps menjadi 12,3%. Haryono menuturkan penurunan suku bunga kredit itu bisa berpotensi mendorong pertumbuhan kredit lebih baik. Namun, agar pengaruh penurunan suku bunga kredit bisa mendorong pertumbuhan kredit, dibutuhkan juga pertumbuhan positif pada sektor riil. “Kami pun sampai saat ini belum mengubah target kredit pada tahun ini,” ujarnya.

Dalam paparan publik sebelumnya, perseroan menyebutkan berencana merevisi target kredit pada tahun ini menjadi 15% dibandingkan dengan target sebelumnya yang sebesar 12%. Secara nominal, perseroan menargetkan pertumbuhan kredit bisa sampai Rp40,8 trliliun, sedangkan sampai April kemarin perseroan sudah mencatatkan nominal kredit sebesar Rp38,7 triliun. Di sisi lain, menurut laporan bulanan perseroan sampai Mei 2016, MAYA sudah mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 35,21% menjadi Rp39,63 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang senilai Rp29,31 triliun.

Dari segi dana pihak ketiga (DPK), sebelumnya perseroan menargetkan sebesar 12% atau dari segi nominal sebesar Rp50,9 triliun. Sampai lima bulan pertama tahun ini, perseroan mencatatkan pertumbuhan 23,89% menjadi Rp44,74 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang senilai Rp36,11 triliun. Selain itu, pada tahun ini perseroan juga merencanakan menambah 13 kantor baru dan menutup 3 kantor sehingga pada tahun ini total kantor cabang perseroan menjadi 217 kantor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper