Bisnis.com, SEMARANG—PT Bank Pembangunan Daerah atau Bank Jateng telah menyalurkan kredit usaha mikro kecil dan menengah hingga saat ini di angka Rp7,7 triliun, dengan nasabah terbanyak di sektor perdagangan.
Direktur Bisnis Bank Jateng Pujiyono menerangkan penyaluran kredit UMKM per 26 Juli tahun ini di angka Rp7,7 triliun seiring bertumbuhnya usaha kecil mikro dan menengah di wilayah berpenduduk 35 juta jiwa ini. Dibandingkan penyaluran kredit UMKM tahun lalu, ada pertumbuhan 40%.
Segmentasi UMKM beragam, yakni pertanian, pertambangan, perdagangan dan perikanan. Dari kesemuanya, dominasi permintaan ada di sektor perdagangan. Adapun, sektor perikanan yang memanfaatkan kredit UMKM mencakup wilayah Kendal, Pekalongan, Pantura, Rembang dan sejumlah wilayah pantai utara Jawa.
“Portofolio UMKM yakni 32% kredit produktif dan 68% kredit konsumtif. Kami masih buku II dan menuju ke buku III pada 2018. Jika sudah masuk buku III, porsi kredit produktif 60%,” papar Pujiyono, Kamis (28/7/2016).
Penyaluran kredit UMKM terus digenjot dengan menyiapkan skema kredit yang dibutuhkan masyarakat. Pujiyono menjelaskan perseroan akan melihat keinginan nasabah baik di segmen mikro, kecil dan menengah.
Dengan pemetaan nasabah, penyaluran kredit akan lebih tepat sasaran atau sesuai plafon yang diinginkan. Selain itu, Bank Jateng memberikan kemudahan dengan jaringan yang tersebar di setiap kabupaten.
“Ada permintaan 40 kantor cabang, 120 kantor cabang pembantu, ada 300-an payment point di setiap kecamatan,” ujarnya.