Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aplikasi Berbasis Satelit Permudah Pantau Gagal Panen

Pemerintah Belanda memberikan bantuan aplikasi praktis berupa teknologi berbasis satelit kepada pemerintah Indonesia guna mendorong pelaksanaan program asuransi pertanian di Indonesia.
Gagal panen akibat bencana kekeringan/Antara-Saiful Bahri
Gagal panen akibat bencana kekeringan/Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Belanda memberikan bantuan aplikasi praktis berupa teknologi berbasis satelit kepada pemerintah Indonesia guna mendorong pelaksanaan program asuransi pertanian di Indonesia.

Dalam pelaksanaannya, proyek aplikasi itu digarap oleh Geo-data for Crop Insurance in Indonesia (G4INDO) yang didanai Pemerintah Belanda berkoordinasi dengan Altera, pusat riset Universitas Wageningen Belanda.

Project Coordinator G4INDO Aart Schrevel mengatakan teknologi berbasis satelit itu akan memantau secara cepat dan detail wilayah pertanian yang mengalami gagal panen akibat kebanjiran, kekeringan dan terkena hama tertentu.

Selain itu, proyek itu dibentuk untuk memberikan edukasi pada petani Indonesia tentang betapa pentingnya mengansuransikan tanaman ataupun hasil pertanian. Selama ini, katanya, petani hanya bisa berkeluh kesah saat gagal panen karena cuaca tidak bersahabat ataupun terkena hama tertentu.

Menurutnya, selama ini pemantauan hasil pertanian yang dianggap gagal panen melalui pola konvensional. Artinya, petugas datang ke lokasi untuk mengetahui sejauh mana tingkat kerusakan hasil pertanian tersebut.

Jika kerusakan hasil pertanian parah, maka petugas baru melaporkan kepada lembaga asuransi yang ditunjuk untuk mencairkan klaim kepada petani. Sementara, dengan penggunaan satelit itu akan mempercepat pemantauan dan akurasi data lebih terjamin.

“Makanya, melalui proyek ini semua data hasil pertanian terpantau detail dari citra satelit,” paparnya dalam sosialisasi Proyek G4INDO Untuk Mendukung Asuransi Pertanian Indonesia di Semarang, Rabu (10/8/2016).

Dia mengatakan Pemerintah Belanda tidak memiliki tujuan komersial maupun politik dalam program G4INDO, dan tidak akan meminta pemberian hak istimewa maupun kompensasi finansial apapun selama atau setelah proyek yang berkaitan dengan G4INDO dijalankan.

Dalam pelaksanaannya, Aart menjelaskan pihak terkait dalam pelaksanaan proyek ini yakni Kementerian Pertanian, Direktorat Pembiayaan Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.

Selain itu, pihak terkait lainnya seperti LAPAN, BMKG, dan PT Asuransi Jasindo dalam usahanya untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah kebijakan asuransi bagi petani kecil padi yang baik dan layak secara finansial.

“Kami membantu Pemerintah Indonesia dalam merumuskan dan mengimplementasikan program Asuransi Usahatani Padi yang layak secara finansial dan berkelanjutan untuk petani padi kecil,” paparnya.

Dia membeberkan database digital itu menggabungkan citra satelit yang menunjukkan sawah padi dengan informasi terkait pemilik, dan penggarap sawah. G4INDO telah melakukan ujicoba metode untuk membangun database ini sesuai dengan kondisi di wilayah proyek di Jawa Timur, seperti di Kediri, Jombang, dan Nganjuk.

Pakar asuransi dari PT Protata Bumi Raya Abduh Sudiyanto memaparkan proyek itu hanya berlaku bagi petani yang tergabung dalam kelompok tani.

Menurutnya, biaya premi untuk mendapatkan asuransi pertanian sangat murah yakni Rp36.000/hektare. Abduh menjelaskan pemerintah memberikan subsidi 80% dalam pelaksanaan asuransi pertanian.

“Premi yang mesti dibayar seharusnya Rp180.000/ha, karena disubsidi pemerintah 80%, maka petani hanya membayar Rp36.000/ha atau 20%,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper