Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional, Tbk. tidak menetapkan tenggat waktu tertentu kapan rencana akusisi terhadap bank BUKU I atau II paling lambat direalisasikan.
Hal itu dikemukakan Presiden Direktur MNC Bank Benny Purnomo kepada Bisnis, Jumat (12/8/2016). “Tidak ada tenggat waktu, karena kami tidak mau kawin paksa,” ucapnya.
Bank MNC hendak mengakuisisi bank kecil dengan BUKU I atau maksimal BUKU II untuk memperdalam ceruk bisnisnya di segmen kredit konsumer. Cara ini ditempuh sebagai upaya perseroan memacu pertumbuhan bisnis secara anorganik.
Perseroan mengaku sangat berhati-hati dalam memilih calon pasangan. Jangan sampai perbaikan kinerja yang dicapai justru berantakan lantaran salah pilih pasangan. Bank MNC enggan pertumbuhan laba malah tergerus.
Berdasarkan laporan keuangan diketahui per Juni tahun ini perseroan membukukan pertumbuhan laba 73,1% secara year on year. Dengan kata lain sampai pengujung semester pertama terkumpul laba bersih Rp6,63 miliar dari Rp3,83 miliar per Juni tahun lalu.
Kondisi itu salah satunya terpengaruh kenaikan perolehan pendapatan bunga bersih mencapai 21,3%. Persentase ini setara dengan pendapatan di level Rp169,08 miliar (per Juni 2016) dari Rp139,36 miliar (per Juni 2015).
Sejalan dengan kemajuan kinerja perusahaan, Bank MNC agaknya tak mau gegabah dalam mencari calon partner untuk diakuisisi. “Kami belum kunjung dapat pacar,” ujar Benny.
Ditanya lebih jauh soal bank BUKU I maupun II yang dibidik, dia belum bersedia membeberkan. MNC, ujarnya, menginginkan mitra kerja yang punya pasar konsumer luas sejalan dengan segmen bisnis yang dilakoni perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
