Bisnis.com, SURABAYA – Produk inovatif dan penataan portofolio investasi yang potensial dinilai menjadi tantangan PT Taspen (Persero) dalam mengembangkan kinerja bisnis dan kualitas layananannya.
Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur menilai sebagai BUMN yang sudah lama beroperasi Taspen harus meningkatkan daya saing.
Salah satunya, jelas dia, dengan menata portofolio investasi dengan tepat sehingga meraup imbal hasil investasi yang maksimal.
“Deposito sudah tidak menarik. Harus meninggalkan (instrumen) seperti ini,” ujarnya di sela-sela pembukaan Rapat Kerja Nasional Taspen 2016, Kamis (25/8/2016).
Tantangan berikutnya, sambung Asman, BUMN yang diamanahkan untuk menyelenggarakan jaminan sosial bagi aparatur sipil negara (ASN) ini dituntut untuk menghadirkan inovasi produk. Salah satu produk inovatif, sebutnya, adalah menghadirkan produk inovatif dalam bentuk beasiswa.
“Ini semua tantangan kita sehingga trust bisa terbangun. Bagaimana kehadiran Taspen memberi kenyamanan bagi ASN,” ungkapnya.
Apalagi, Asman menilai besarnya peserta yang dimiliki Taspen sekaligus menjadi potensi bagi perseroan untuk mengembangkan kinerja bisnis. Hingga saat ini PT Taspen memiliki 6,9 juta orang, yakni 4,5 juta peserta aktif dan 2,4 juta pensiunan.