Bisnis.com, JAKARTA--- Korporasi tambang milik negara, PT Antam (Persero) Tbk., baru menggunakan dana hasil penawaran umum dengan hak memesan efek terlebih dulu (HMETD) atau right issue sebesar Rp2,79 miliar sampai kuartal III/2016.
Berdasarkan pengumuman perseroan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten berkode saham ANTM itu menggunakan dana Rp2,79 miliar itu untuk keperluan ekspansi. Right issue itu sendiri dilakukan pada kuartal IV/2015.
Hasil right issue itu sendiri mencapai sebesar Rp5,3 triliun dimana Rp3,5 triliun di antaranya berasal dari penyertaan modal negara (PMN) yang dianggarkan dalam APBN Perubahan 2015 dan Rp1,85 triliun dari dana investor publik di BEI.
Sebagian besar dana right issue itu dengan porsi 65% atau senilai Rp3,49 triliun akan digunakan untuk proyek pembangunan pabrik feronikel tahap I di Halmahera Timur, kemudian untuk pembiayaan modal kerja perseroan dengan porsi 31% senilai Rp1,65 triliun dan untuk proyek Anode Slime & Precious Metals Refinery sebesar 4% senilai Rp200 miliar.
Dana hasil right issue yang belum dipakai itu disimpan oleh Antam dalam bentuk deposito dan giro di bank berelasi seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. serta bank swasta seperti PT Bank Permata Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
