Bisnis.com, SURABAYA - Sedikitnya ada 17 pondok pesantren yang ada di Jawa Timur akan mengikuti program inkubator bisnis yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Benny Siswanto mengatakan sebagai permulaan ada tiga pondok pesantren yang menjadi pilot project program tersebut di antaranya Pondok Pesantren Bahrul Ulum dengan tema Keuangan Mikro Syariah, Pondok Pesantren Sunan Drajat dengan tema Agrobisnis, dan Pondok Pesantren Tebu Ireng dengan tema Perdagangan/Jasa.
"Program inkubator bisnis ini merupakan salah satu upaya nyata merealisasikan potensi bisnis pesantren sehingga implementasi ekonomi syariah dapat diterapkan masyarakat Jawa Timur," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (14/10/2016).
Dia menjelaskan program yang diluncurkan di Pondok Pesantren Sunan Drajat itu ditujukan untuk mendukung kelahiran hingga pengembangan bisnis baru melalui serangkaian bimbingan, pelatihan, jaringan profesional, dan bantuan dalam mengelola sekaligus memfasilitasi perolehan sumber keuangan.
Bank Indonesia mencatat bahwa dari 17 pondok pesantren mitra strategis pengembangan ekonomi syariah, sebanyak 35,29% atau 6 pesantren dinilai sudah memiliki bisnis yang baik dengan aset yang besar.
"Program ini dirancang secara tematik dengan mengusung 3 tema, yakni keuangan mikro syariah, agrobisnis, dan perdagangan/jasa. Diharapkan ketiganya bisa mewakili sebagian besar dari potensi yang dimiliki pondok pesantren,” imbuhnya.
Program yang berlangsung selama 3 tahun ini dilaksanakan dengan tim pendamping yang berasal dari Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).