Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

17 Pesantren Jatim Ikut Inkubator Bisnis Syariah

Sedikitnya ada 17 pondok pesantren yang ada di Jawa Timur akan mengikuti program inkubator bisnis yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Peni Widarti
Peni Widarti - Bisnis.com 15 Oktober 2016  |  03:30 WIB
17 Pesantren Jatim Ikut Inkubator Bisnis Syariah
Pesantren - Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Sedikitnya ada 17 pondok pesantren yang ada di Jawa Timur akan mengikuti program inkubator bisnis yang dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Benny Siswanto mengatakan sebagai permulaan ada tiga pondok pesantren yang menjadi pilot project program tersebut di antaranya Pondok Pesantren Bahrul Ulum dengan tema Keuangan Mikro Syariah, Pondok Pesantren Sunan Drajat dengan tema Agrobisnis, dan Pondok Pesantren Tebu Ireng dengan tema Perdagangan/Jasa.

"Program inkubator bisnis ini merupakan salah satu upaya nyata  merealisasikan potensi bisnis pesantren sehingga implementasi ekonomi syariah dapat diterapkan masyarakat Jawa Timur," jelasnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (14/10/2016).

Dia menjelaskan program yang diluncurkan di Pondok Pesantren Sunan Drajat itu ditujukan untuk mendukung kelahiran hingga pengembangan bisnis baru melalui serangkaian bimbingan, pelatihan, jaringan profesional, dan bantuan dalam mengelola sekaligus memfasilitasi perolehan sumber keuangan.

Bank Indonesia mencatat bahwa dari 17 pondok pesantren mitra strategis pengembangan ekonomi syariah, sebanyak 35,29% atau 6 pesantren dinilai sudah memiliki bisnis yang baik dengan aset yang besar.

"Program ini dirancang secara tematik dengan mengusung 3 tema, yakni keuangan mikro syariah, agrobisnis, dan perdagangan/jasa.  Diharapkan ketiganya bisa mewakili sebagian besar dari potensi yang dimiliki  pondok pesantren,” imbuhnya.

Program yang berlangsung selama 3 tahun ini dilaksanakan dengan tim pendamping yang berasal dari Universitas Airlangga dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

bisnis syariah pesantren
Editor : Andhika Anggoro Wening

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top