Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cadangan Devisa November 2016 Tergerus US$3,5 miliar

Bank Indonesia melaporkan poisis cadangan devisa hingga akhir November 2016 mengalami penurunan US$3,5 miliar menjadi US$111,5 miliar dari posisi di Oktober 2016 sebesar US$115,0 miliar.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--Bank Indonesia melaporkan poisis cadangan devisa hingga akhir November 2016 mengalami penurunan US$3,5 miliar menjadi US$111,5 miliar dari posisi di Oktober 2016 sebesar US$115,0 miliar.

Dalam laporannya, BI menyatakan penurunan cadangan devisa pada November 2016 disebabkan oleh kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. 

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan bank sentral akan terus melakukan stabilisasi dengan menyerap dana masuk dan memakai cadangan devisa ketika nilai tukar bergejolak. Seperti diketahui, Trump Effect membuat rupiah melemah bahkan hingga ke level Rp13.800 per US$1.

"Cadangan devisa bagus, kalau ada sedikit penurunan ya akan kita lakukan stabilisasi," katanya, usai menghadiri Acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2017, di Jakarta, Rabu (7/12/2016).

Dia menyebutkan efek terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, yield Surat Berharga Negara (SBN) sempat menyentuh 8,2% tapi hingga saat ini menjadi 7,6%. Dia memperkirakan hingga akhir tahun kondisi cadangan devisa akan kembali normal.

Posisi cadangan devisa per akhir November 2016 dinilai cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor

"Sampai akhir tahun enggak apa-apa, kan kondisinya sudah balik normal," ucapnya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper