Bisnis.com, DENPASAR—Temuan uang palsu di Bali pada triwulan III/2016 tercatat mengalami penurunan 27%, menjadi sebanyak 1.029 lembar, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 1.409 lembar.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) Bali Causa Iman Karana mengungkapkan konsistensi kerjasama dengan pihak Polda Bali dan sosialiasi diperkirakan mampu menekan peredaran uang palsu di Pulau Dewata.
“Sosialisasi ciri-ciri keaslian uang Rupiah oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali terus dilakukan kepada masyarakat umum dan pelaku usaha di Bali untuk meminimalisir peredaran uang palsu. Di samping itu, Bank Indonesia senantiasa mengintensifkan kerjasama dengan pihak kepolisian dalam menekan peredaran uang palsu melalui berbagai kesempatan,” tuturnya dikutip dari Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional (KEKR) Bali, Selasa (13/12/2016).
Dia mengungkapkan selain menekan peredaran uang palsu, Bank Indonesia juga terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas uang layak edar di masyarakat (clean money policy) dengan menarik uang lusuh/ rusak dari aliran uang yang masuk ke Bank Indonesia (inflow).
Penyediaan uang layak edar tersebut dilakukan dengan kegiatan penukaran uang dan kegiatan kas keliling. Di Provinsi Bali, kegiatan kas keliling dilakukan hingga ke Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang merupakan salah satu daerah terpencil di Bali.
“Frekuensi layanan kas keliling pada triwulan III 2016 mencapai 22 kali,” tegasnya.