Bisnis.com, JAKARTA - Korporasi beton, PT Waskita Beton Precast Tbk., berencana menggunakan sekitar 45% dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) untuk belanja modal dan modal kerja pada 2017.
Direktur Keuangan Waskita Beton Precast Budi Setyono mengatakan perseroan berencana menggunakan 20% dari dana hasil IPO atau sekitar Rp1 triliun untuk belanja modal.
“Untuk pembangunan plant dan batching plant, truck mixer dan akuisisi quarry,’’ katanya ketika dihubungi, Selasa (10/1/2017).
Selain itu, sekitar 25% dari dana hasil IPO tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku seperti pasir semen, batu pecah, besi beton dan sebagainya. Sisa dana IPO yang tidak terpakai pada 2017 akan digunakan pada 2018.
Seperti diketahui, hasil IPO dari emiten berkode saham WSBP itu sebesar Rp5,1 triliun dari hasil penjualan 10,5 miliar lembar saham atau 40% modal perusahaan kepada investor di Bursa Efek Indonesia pada September2016.
Sebagai gambaran, Waskita Beton Precast merupakan perusahaan yang memproduksi precast dan readymix. Kapasitas produksi perusahaan diharapkan dapat meningkat sampai 2,6 juta ton pada akhir tahun lalu.
Perusahaan memiliki sejumlah pabrik antara lain di Cibitung dengan kapasitas produksi 350.000 per tahun, Palembang 100.000 ton per tahun, Karawang 400.000 per tahun, Subang 300.000 ton per tahun, Sadang 375.000 ton per tahun, Sidoarjo 325.000 ton per tahun, Kalijati 250.000 ton per tahun dan Bojanegara 200.000 ton per tahun.
Kontrak Baru
Pada 2017, perusahaan menganggarkan belanja modal sekitar Rp1,9 triliun. Dengan berbagai rencana yang telah ditetapkan, perusahaan mengincar kontrak baru Rp12,3 triliun sepanjang 2017 atau meningkat 50% dibandingkan dengan target awal Rp8 triliun pada 2016 atau meningkat relatif tipis dibandingkan dengan realisasi Rp12,2 triliun.
Dari kontrak tersebut, perusahaan menargetkan pendapatan Rp7,4 triliun pada 2017 atau meningkat 57% dibandingkan dengan target Rp4,7 triliun pada 2016. Perseroan itu menargetkan laba bersih Rp900 miliar pada 2017 atau meningkat 47% dibandingkan dengan target Rp610 miliar pada 2016.
Kontrak baru yang diperoleh perusahaan pada 2016 berasal dari berbagai proyek seperti jalan tol dan hunian bertingkat. Sejumlah proyek jalan tol itu dimiliki oleh induk usahanya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Proyek jalan tol itu di antaranya jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar, jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, jalan tol Terbanggi Besar-Kayu Agung serta jalan tol Salatiga-Boyolali yang merupakan lanjutan dari jalan tol Semarang-Bawen-Salatiga.
Proyek jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung merupakan salah satu proyek jalan tol yang dimiliki dan dikerjakan oleh Waskita Karya. Ruas tersebut nantinya akan tersambung dengan Terbanggi Besar-Kayu Agung.