Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Tingkatkan Premi, Pelaku Asuransi Sebut Lini Properti Prospektif

Sejumlah perusahaan asuransi yakin dapat menumbuhkan pendapatan premi tahun ini lantaran ditopang lini bisnis properti.
Asteria Desi Kartika Sari
Asteria Desi Kartika Sari - Bisnis.com 31 Maret 2017  |  20:05 WIB
Tingkatkan Premi, Pelaku Asuransi Sebut Lini Properti Prospektif
Asuransi - orixinsurance.com

Bisnis.com, JAKARTA— Sejumlah perusahaan asuransi yakin dapat menumbuhkan pendapatan premi tahun ini lantaran ditopang lini bisnis properti.

PT Asuransi Cakrawala Proteksi menargetkan pendapatan premi sebesar Rp1 triliun tahun ini, menurutnya target tersebut terbilang realistis.

“Kontribusi dari sektor properti juga menjadi faktor pendorong, sampai dengan maret ini kontribusi lini properti menyumbang 70%,” kata Vice President PT Cakrawala Proteksi Indonesia Nicolaus Prawiro kepada Bisnis, Jumat (31/3/2017).

Dia mengatakan tren lini properti tersebut masih akan meningkat seiring dengan bertambahnya proyek-proyek properti di tahun ini.

Dia mengatakan paling tidak hingga akhir tahun, kontribusi premi dari lini properti sebesar Rp450 miliar.

Selain itu, Direktur PT Asuransi Jasa Tania Ade Zulfikar mengatakan peningkatan produksi pada lini bisnis properti masih menjadi pendorong pertumbuhan atau menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan premi perseroan.

“Properti masih dominan, karena mayoritas kami diproperti, kurang lebih porsinya 50%,” kata Ade.

Sepanjang 2017, pihaknya memproyeksikan dapat menumbuhkan pendapatan premi sebesar 16%. Secara nominal premi yang ingin dikejar yakni Rp339 miliar. Meski begitu, menurutnya bisnis asuransi masih melambat lantaran kondisi perekonomian yang tidak menentu.

Guna mencapai target premi, selain asuransi properti, tiga lini usaha lain yang tengah dikejar Jasa Tania adalah marine cargo, engineering, dan bonding.

Menurutnya, hal tersebut menjadi fokus lantaran rasio klaim yang tergolong baik, dan juga permintaan akan produk tersebut di pasar dinilai besar.

Adapun untuk mencapai hasil yang optimal, pihaknya akan menerapkan strategi pengkajian risiko terhadap calon nasabah, hal tersebut dilakukan untuk menekan potensi klaim yang besar.

“Untuk bisnis properti kami buat pedoman tentang preferensi risiko, sehingga diharapkan dapat menghasilkan underwriting yang lebih terjaga atau bahkan surplus,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

asuransi premi
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top