Bisnis.com, JAKARTA-- BCA Syariah meluncurkan produk-produk baru dalam rangka menggenjot dana pihak ketiga.
Berdasarkan Statistik Perbankan Syariah (SPS) yang dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per bulan Januari 2017, DPK Bank Syariah tumbuh 21,22% atau Rp277,71 triliun dibandingkan periode sebelumnya Januari 2016 yakni Rp229,094.
John Kosasih, Direktur Utama BCA Syariah, menyampaikan perseroan kali ini juga menggenjot DPK dengan mengeluarkan produk baru.
“Produk tabungan rencana, tabungan umrah yang baru, secara besaran target DPK diproyeksikan di average 20% karena produk ini,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (9/4).
John juga menyampaikan perseroan akan terus investasi untuk membangun transaction capabilities, kalau produknya standar seperti giro, tabungan dan deposito. Namun menurutnya, produk saja tidak cukup, “Harus bangun transaction capabilities diantaranya infrastruktur m-banking, e-banking.”
Berdasarkan laporan keuangan bulanan BCA Syariah, total pembiayaan per Desember 2016 mencapai Rp 3,46 triliun atau tumbuh 16,40%. Sementara DPK tercatat tumbuh sebesar 18,07% menjadi Rp 3,84 triliun.
Adapun, rasio pembiayaan bermasalah (non ferforming financing/NPF) gross berada di level 0,5% dan NPF nett 0,2%.