Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat simpanan kelompok menengah ke bawah kembali menipis pada Mei 2025, sedangkan kalangan teratas bertumbuh solid.
Mengutip data distribusi simpanan LPS pada Selasa (24/6/2025), saldo tabungan dengan tiering nominal kurang dari Rp100 juta menurun 1,6% sepanjang tahun berjalan (year to date/YtD) dengan total Rp1.089,37 triliun.
Kondisi serupa juga terjadi pada beberapa tiering simpanan lain yakni Rp100 juta hingga Rp200 juta, Rp200 juta hingga Rp500 juta, Rp500 juta–Rp1 miliar, serta Rp2 miliar–Rp5 miliar.
Saldo kelompok Rp100 juta–Rp200 juta turun 0,5%menjadi Rp453,02 triliun, sedangkan pergerakan tiering Rp200 juta hingga Rp500 juta tercatat stagnan (0,0%) dengan nominal Rp730,24 triliun.
Lebih lanjut, kelompok Rp500 juta–Rp100 miliar mengalami penyusutan saldo tipis 0,1% YtD menjadi Rp622,99 triliun, sedangkan saldo tiering Rp2 miliar–Rp5 miliar menurun 0,5% YtD ke angka Rp710,37 triliun.
Kenaikan nominal simpanan sepanjang tahun berjalan hanya terjadi pada dua kelompok, yakni Rp1 miliar–Rp2 miliar serta kelompok paling kaya yakni pemilik saldo di atas Rp5 miliar. Nominal simpanan tiering yang disebut pertama naik 2,3% YtD ke level Rp540,83 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, saldo simpanan di atas Rp5 miliar yang lompat tinggi sebesar 5,3% YtD menjadi Rp4.962,43 triliun. Pergerakan ini merupakan yang tertinggi di antara kelompok lainnya.
Secara keseluruhan, LPS mencatat simpanan nasabah di perbankan mencapai Rp9.109,25 triliun hingga bulan kelima tahun ini. Realisasi itu tumbuh 2,7% YtD atau meningkat 4% secara tahunan (year-on-year/YoY).
DPK Perbankan Tumbuh Melambat
Bank Indonesia (BI) juga mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan hanya naik 3,9% YoY menjadi Rp8.756,5 triliun hingga Mei 2025, lebih rendah dibandingkan pada April 2025 yang sebesar 4,4% YoY.
Berdasarkan data analisis uang beredar, laju pertumbuhan dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan tampak menurun. Giro tumbuh 4,1% YoY menjadi Rp2.676,4 triliun hingga bulan kelima tahun ini, sedangkan tabungan meningkat 5,6% YoY menjadi Rp2.875,8 triliun.
Laju pertumbuhan tersebut melambat dari periode April 2025, yang mana giro tumbuh 4,9% YoY, sedangkan tabungan tumbuh 6,3% YoY.
Sementara itu, pelambatan deposito atau yang identik dengan dana mahal justru lebih tertahan. Simpanan berjangka tumbuh 2,2% YoY menjadi Rp3.204,2 triliun per Mei 2025, terpaut tipis dibandingkan pertumbuhan 2,3% pada bulan sebelumnya.