Bisnis.com,JAKARTA - PT Adira Dinamika Multifinance Tbk. (Adira Finance) akan tetap selektif dalam menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor menjelang Lebaran.
Presiden Direktur Adira Finance Hafid Hadeli mengatakan pada meskipun tren pembiayaan kendaraan bermotor jelang lebaran diprediksi meningkat, perseroan tetap mengutamakan asas kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan untuk menjaga kualitas kredit dan menekan risiko peningkatan rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF).
"Sebelum menyalurkan pembiayaan harus berhati-hati, lebih selektif dalam memilih konsumen yang akan diberikan fasilitas pembiayaan,” kata Hafid pada Rabu (31/5/2017).
Menurutnya, NPF seusai Lebaran berpotensi naik karena debitur sering lalai memenuhi kewajibannya membayar angsuran. Oleh sebab itu, dia menyatakan analisa yang tepat terhadap rekam jejak dan profil risiko setiap debitur sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap pelunasan fasilitas kredit.
Lebih lanjut, Hafid memprediksi penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor menjelang Lebaran tahun ini akan meningkat 15%-20% dibandingkan dengan realisasi pembiayaan bulan sebelumnya.
Sepanjang 2017, perusahaan pembiayaan dengan kode emiten ADMF itu menargetkan pertumbuhan pembiayaan di kisaran 5%-10% jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya. Pada 2016 perseroan menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp30,9 triliun.
Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait dengan statistik lembaga pembiayaan menunjukkan rasio NPF perusahaan pembiayaan per Maret 2017 mencapai 3,16%. Realisasi itu meningkat dibandingkan dengan rasio NPF bulan sebelumnya yang 3,03%.