Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengakui selama ini sukar mendapatkan debitur dari sektor ekonomi kreatif yang tepat. Oleh karena itu, Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf diharapkan bisa menjadi jembatan antara bank dengan pelaku usaha.
Hal itu dikemukakan Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budiharto kepada Bisnis usai penandatanganan MoU antara Bekraf dengan BRI, BNI, dan BPJS Kesehatan di Jakarta, Senin (12/6/2017). “Ekonomi kreatif ini memang sukar mendapat akses permodalan dari bank,” tuturnya.
Catur mengutarakan, kerap kali antara industri perbankan dengan industri ekonomi kreatif seharusnya saling terhubung tetapi kenyataannya kerap tidak nyambung. Apalagi mengingat betapa besar target penyaluran kredit yang dimiliki bank.
Hal tersebut seharusnya bak gayung bersambut mengingat banyak pelaku ekonomi kreatif yang butuh sokongan permodalan dari bank. Tapi kenyataannya justru sebaliknya. “Kami sulit mencari pengusaha ekonomi kreatif yang berkualitas secara perbankan,” ucap Catur.
Guna menjaring lebih banyak debitur ke depan dan memudahkan proses pengajuan kredit mereka, BNI menyediakan fasilitas kredit digital. Pengajuan kredit bisa dilakukan melalui dalam jaringan alias online. Dan akan ditindaklanjuti pihak bank sesuai domisili terdekat si debitur.
BNI mengklaim pihaknya sudah cukup ramah terhadap pelaku usaha start-up di sektor ekonomi kreatif, tidak hanya melalui program KUR yang berbunga rendah tetapi program kredit lainnya juga diklaim memberikan suku bunga terjangkau.