Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) memaparkan potensi efisiensi yang bisa ditekan bila integrasi ATM Himbara lewat PT Jalin pembayaran Nusantara sudah berjalan maksimal. Berikut penjelasan tingkat efisiennya.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, untuk efisiensi dari integrasi ATM Himbara, secara detail masih dalam proses penghitungan. Namun, bila dilihat secara tahunan, rata-rata ada pembelian baru ATM sekitar 2.000 sampai 3.000 per tahun dengan harga per ATM sekitar US$7.000.
“Dengan begitu, integrasi ATM Himbara, belanja modal ATM bisa dikurangi. Untuk belanja operasional masih dalam tahap penghitungan, kan ada biaya seperti, maintenance dan pengelolaan kas,” ujarnya pada Selasa (20/6).
Secara umum, biaya operasional ATM, terutama di bank berkode emiten BMRI itu sekitar Rp15 juta per ATM setiap bulannya.
Tiko, sapaan akrab Kartika, memaparkan, jika perhitungan terkait dengan efisiensi itu semakin akurat nantinya bisa mengurangi tarif transaksi yang dikenakan nasabah di ATM Himbara.
“Seperti biaya transfer yang saat ini Rp4.000 per transaksi di ATM Himbara bisa diturunkan terus bila tingkat efisiensi sudah mulai terlihat, sedangkan untuk tarik tunai sejauh ini kan sudah gratis,”