Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Portofolio Investasi Dana Pensiun Belum Terpengaruh Investment Grade

Portofolio investasi sektor dana pensiun lembaga keuangan atau DPLK dinilai belum akan mengalami banyak perubahan pada kuartal II/2017 kendati Indonesia telah mendapatkan predikat layak investasi.

Bisnis.com, JAKARTA—Portofolio investasi sektor dana pensiun lembaga keuangan atau DPLK dinilai belum akan mengalami banyak perubahan pada kuartal II/2017 kendati Indonesia telah mendapatkan predikat layak investasi.

Wakil Ketua Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (P-DPLK) Nur Hasan Kurniawan menilai bahwa perubahan portofolio investasi di sektor DPLK belum akan banyak berubah.

“Pendapat saya pada kuartal II/2017, masih akan banyak di obligasi dan deposito,” ungkapnya.

Menurutnya, pada triwulan kedua obligasi, khususnya dari BUMN, masih akan menjadi pilihan utama nasabah DPLK. Pasalnya, surat utang dari perusahaan pelat merah dinilai lebih memberikan kepastian.

Di sisi lain, Nur Hasan menilai saat ini realisasi peningkatan imbal hasil di pasar modal belum menarik minat nasabah DPLK untuk melakukan perubahan portofolio investasi. Dia bahkan menilai instrumen saham tidak lebih menjanjikan dari realisasinya pada kuartal I/2017.

“Ekspektasi atas investment grade belum sesuai dengan kenyataan. Saham di kuartal kedua tidak semenarik di kuartal pertama,”

Data Otoritas Jasa Keuangan mengenai statistik dana pensiun per April 2017 menunjukkan nilai total investasi dapen mencapai Rp241,64 triliun. Realisasi itu bertumbuh 13,70% (year-on-year/y-o-y) sebab pada periode yang sama tahun lalu nilai investasinya mencapai Rp212,53.

Bila dirincikan, maka alokasi investasi dapen masih dominan ditempakan pada deposito berjangka, yakni mencapai 26,91% atau senilai Rp65,02 triliun.

Meski bertumbuh hingga 11,75% (yoy), porsi pada deposito berjangka turun dari April 2016 yang mencapai 27,38% dari nilai total investasi.

Pada saat yang sama, porsi investasi pada SBN terus meningkat hingga mencapai 23,02% atau senilai Rp55,62 triliun. Realisasi itu bertumbuh 22,87% (yoy).

Sebaliknya, porsi alokasi investasi dapen  pada saham, obligasi korporasi dan sukuk mengalami penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper