Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapat Suntikan Dana, Ini Rencana Starup Cashlez

Bisnis.com, JAKARTA--CEO dan Co Founder Cashlez Teddy Setiawan mengatakan Cashlez ingin berperan untuk membantu memberikan edukasi serta sebagai solusi untuk meningkatkan transaksi non-tunai, sehingga dapat meningkatkan pendapatan terutama UMKM di Indonesia.
Startup/olpreneur.com
Startup/olpreneur.com

Bisnis.com, JAKARTA--CEO dan Co Founder Cashlez Teddy Setiawan mengatakan Cashlez ingin berperan untuk membantu memberikan edukasi serta sebagai solusi untuk meningkatkan transaksi non-tunai, sehingga dapat meningkatkan pendapatan terutama UMKM di Indonesia.

Dia mengatakan dengan dana yang diberikan oleh Mandiri Capital sebesar US $ 2 juta PT Mandiri Capital Indonesia tersebut akan digunakan untuk menambah reader manufacture, lantaran untuk hal tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit.

“Tahun ini kami menargetkan dapat membeli 4.000 EDC dari luar negeri, dan ekspansi di kota-kota besar dan pariwisata, serta melakukan pemasaran,” kata Teddy.

Hingga saat ini, pihaknya mengatak realisasi jumlah transaksi Cashlez sebesar Rp15 miliar per bulan. Sedangkan sepanjang tahun ini, dia menargetkan dapat menjangkau volume transaksi sebanyak Rp50 miliar.

Selain mendapatkan pendanaan, pihaknya juga memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan Moka POS yang telah bersinergi dengan Mandiri Capital. Hal tersebut dilakukan sebagai strategi dalam mengintegrasikan potensi bisnis yang dimiliki oleh startup.

“Kami berharap sinergi tersebut dapat membangun ekosistem yang sepenuhnya mendukung untuk mewujudkan cita-cita pemerintah, yaitu cashless society,” kata Teddy.

Apalagi, berdasaran laporan KPMG 2017 terdapat 36% masyarakat telah memiliki akun perbankkan, namun hanya 10% yang telah mengadopsi menggunakan transaksi non-tunai. Teddy mengatakan sejak 2015 dan setelah resmi beroperasi pada September 2016, pihaknya telah memiliki kurang lebih 1000 merchant yang telah bergabung.

Berdasarkan jumlah tersebut, sebanyak 61% mayoritas pengguna Cashlez berasal dari bisnis retail dan travel tourism.

Pihaknya mengatakan Cashlez masih mendominasi di pulau Jawa. Kendati demikian, pihaknya telah merencanakan untuk memperluas jangkauan pemasaran di beberapa daerah.

“Tahun sebelumnya kami fokus pengembangan produk, sekarang kami fokus jualan. Fokus kami di daerah metropolitan dan daerah pariwisata. Indonesia banyak pariwisata seperti Bali, Lombok dan Sulawesi. Ini yang menjadi fokus area kami,” kata Teddy.

Lebih lanjut, kata Teddy, guna medongkrak akselerasi pertumbuhan merchant untuk dapat menerima alat pembayaran menggunakan kartu, pihaknya berharap reader Cashlez dapat menerima pembayaran menggunakan e-money. Hal tersebut dilakukan sebagai wujud dukungan terhadap program national payment gateway yang akan dimulai pada bulan Oktober.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper