Bisnis.com, JAKARTA – Program efisiensi yang digulirkan Otoritas Jasa Keuangan pada periode kepengurusan kali ini ditujukan agar biaya menghemat anggaran, sehingga bisa memiliki gedung sendiri.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, saat ini seluruh elemen di tubuh organisasi tengah menjalankan program efisiensi agar rencana tersebut dapat terealisasi.
“Ultimate goals-nya kami punya rumah sendiri [gedung],” ujarnya pada acara silaturahmi OJK dengan pemimpin redaksi media massa di Jakarta, Rabu (9/8) malam.
Wimboh mengungkapkan, dirinya terkadang sering merasa bingung ketika diminta meeting karena kantor OJK saat ini tersebar di tiga lokasi di Jakarta. “Suka bingung tempatnya dimana,” ungkapnya.
Sebenarnya, Wimboh pernah memberikan sinyal pembelian gedung pada konferensi pers usai Rapat Dewan Komisioner perdana pasca dilantik pada 21 Juli 2017.
Saat itu, Wimboh menyebutkan efisiensi ini berupa penyempurnaan kelembagaan, terutama di sisi penggunaan anggaran. Dalam kalkukasinya, dia memprediksi dapat berhemat antara Rp100 miliar-Rp200 milliar.
Adapun, pos anggaran yang akan dimaksimalkan untuk melakukan efisiensi, seperti perjalanan dinas dan anggaran rapat.
Ketika ditanya lebih jauh kapan rencana ini akan dilaksanakan, Wimboh belum bisa memberikan jawaban pasti. “Kami kerja baru dua minggu, belum bisa memastikan soal itu,” tuturnya.
Sebagai informasi, OJK saat ini masih menggunakan gedung yang tersebar di tiga lokasi sebagai pusat operasionalnya. Gedung tersebut antara lain yaitu gedung eks Bapepam milik Kementerian Keuangan, Gedung Radius Prawiro dikomplek Bank Indonesia dan Gedung Merdeka yang disewa.