Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tengah menggenjot bisnis kartu kredit untuk mendorong segmen konsumer. Bank pelat merah itu menargetkan nasabah BNI Mastercard World Credit Card mencapai 70.000 orang.
Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan BNI Adi Sulistyowati mengatakan, kini pemegang kartu kredit tersebut berjumlah sekitar 58.000 orang. Adapun target nasabah mencapai 70.000 orang diharapkan tercapai pada akhir tahun ini.
“Ini adalah kartu kredit reguler yang diprioritaskan untuk nasabah Emerald yang personal hingga priority, sekarang ada 58.000 card holder yang akan mendapatkan nilai tambah dari kartu ini melalui kerja sama dengan maskapai Garuda Indonesia,” tuturnya, di Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Penumpang kelas bisnis Garuda Indonesia dalam setahun berkisar antara 25 juta – 30 juta orang. Emiten berkode saham BBNI tersebut hendak meraup segmen pasar ini untuk diarahkan menjadi nasabah kartu kredit BNI Mastercard World.
Terkait dengan perkembangan bisnis kartu kredit BBNI tercatat ada pertumbuhan positif per semester I/2017. Kenaikan ini lebih disebabkan momen Hari Raya Idulfitri ketimbang efek dari kebijakan penurunan batas atas bunga kartu kredit yang berlaku per Juni 2017.
"Seharusnya ada efek kenaikan bisnis karena penurunan bunga itu, tetapi itu belum bisa dibicarakan karena baru berlaku bulan Juni. Kalaupun ekspansi kartu kredit meningkat, itu adalah dampak dari festive season," kata Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo.
Dia menuturkan, selama enam bulan pertama tahun ini, kartu kredit Bank BNI tumbuh sekitar dua digit. Nilai kredit yang disalurkan lewat kartu kredit meningkat Rp1,42 triliun dari Rp10,06 triliun menjadi Rp11,48 triliun atau tumbuh 14,1% secara year on year.
Secara keseluruhan, bisnis kartu kredit BNI mengambil porsi 17,1% dari kredit konsumer yang berjumlah Rp67,05 triliun atau 2,8% dari total portofolio perseroan.
Bila dilihat lebih rinci, volume transaksi kartu kredit BNI per akhir semester I/2017 tumbuh 5,4% dari segi nilai menjadi Rp17,11 triliun dari posisi Rp16,23 triliun. Namun dari segi jumlah kartu, pertumbuhan per Juni cenderung stagnan yakni hanya naik 1,5% dari 1,68 juta menjadi 1,71 juta kartu.