Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. memastikan komitmennya untuk mendorong anak usahanya, PT Bank BRI Syariah, untuk melantai di bursa pada awal 2018.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, pihaknya siap menyokong permodalan BRI Syariah agar dapat naik kelas menjadi BUKU 3 terlebih dulu. Dana segar yang siap diinjeksi kepada anak usahanya ini sebesar Rp1 triliun.
“Untuk naik kelas ke BUKU 3 butuh sekitar Rp2,5 triliun lagi, dari induk Rp1 triliun, jadi masih kurang Rp1,5 triliun lagi. Rencananya IPO BRI Syariah ini pada awal tahun depan,” ucapnya, di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Sementara itu, Direktur Utama BRI Syariah Hadi Santoso Moch Hadi Santoso sebelumnya sempat menyatakan, saat ini pihaknya masih menjajaki peluang untuk bergabung dengan calon-calon investor strategis.
Anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tersebut akan mengutamakan pemodal lokal dibandingkan dengan pemodal asing. Sayangnya, Hadi enggan menyebutkan pihak-pihak yang sedang dijajaki.
"Belum ada yang deal. Kalau bisa ya orang Indonesia saja supaya kalau bisa mendapatkan untung dapat dinikmati oleh orang Indonesia," katanya.
Baca Juga
Hadi menerangkan, saat ini modal inti perseroan masih di level Rp3,4 triliun dengan modal tier I senilai Rp2,4 triliun.
Dengan demikian, perseroan masih memerlukan peningkatan modal Rp2,6 trilun untuk mewujudkan cita-cita menjadi BUKU III yang diharapkan terealisasi tahun 2018.
Selain mencari investor strategis, BRI Syariah juga mempertimbangkan dua mekanisme lainnya yakni lewat suntikan modal oleh induk usaha serta melantai di pasar modal lewat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
"Tiga-tiga mekanisme ini kami tempuh semua, tidak bisa hanya salah satu saja. Jadi yang mana yang paling memungkinkan pada waktunya akan kami eksekusi. Sementara ini, persiapan untuk ketiganya masih berjalan," ujarnya.