Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Tunas Finance memperoleh 2.436 surat pemesanan kendaraan (SPK) pada ajang Gaikindo Indonesia International Autoshow atau GIIAS 2017.
Direktur Pemasaran PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo mengatakan perolehan SPK jauh melampaui target awal yang ditetapkan perseroan. Dia menuturkan, pada awalnya MTF menargetkan bisa memperoleh sebanyak 2.000 SPK pada ajang GIIAS tahun ini.
“Perolehan SPK pada ajang GIIAS tahun ini naik hampir 13% jika dibandingkan capaian pada tahun lalu. Pada GIIAS 2016 kami memperoleh 2.158 SPK,”kata Harjanto kepada Bisnis.com, Senin (21/8/2017).
Dari total SPK yang diraih MTF, dia mengungkapkan sebagian besar masih berasal dari segmen kendaraan penumpang (passenger car) dengan porsi mencapai 90%, sedangkan 10% sisanya berasal dari segmen kendaraan niaga (commercial car).
Harjanto mengungkapkan dampak keikutsertaan perseroan dalam kegiatan pameran otomotif terhadap pertumbuhan pembiayaan baru akan dirasakan pada kuartal keempat tahun ini. Pasalnya, terdapat beberapa unit kendaraan yang harus inden sampai dengan Desember 2017.
“Keikutsertaan dalam kegiatan pameran ini cukup membantu untuk mencapai target pembiayaan Rp20 triliun pada tahun ini,” ujarnya.
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menuturkan, peningkatan perolehan SPK pada ajang GIIAS tahun ini tidak terlepas dari berbagai program promosi yang ditawarkan MTF seperti program bebas angsuran dan bunga istimewa 2,5%.
Sementara itu, hingga Juli 2017, perseroan telah menyalurkan pembiayaan Rp11,56 triliun atau naik sekitar 9% jika dibandingkan realisasi pembiayaan pada Juli 2016 yang mencapai Rp10,6 triliun.
Pada semester kedua tahun ini, dia memprediksi penyaluran pembiayaan bisa lebih tinggi jika dibandingkan rata-rata penyaluran pembiayaan pada semester pertama. Menurutnya, peningkatan rata-rata penyaluran pembiayaan di paruh kedua tahun ini akan didorong oleh faktor keikutsertaan perusahaan dalam kegiatan pameran otomotif, serta berbagai program promosi yang ditawarkan kepada para konsumen.
"Kalau di semester pertama rata-rata pembiayaan yang disalurkan Rp1,8 triliun, pada semester kedua ini rata-rata pembiayaan ditargetkan bisa berkisar Rp2 triliun," ujarnya.