Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Citi dan Indonesia Jalin Growth Partnership

Jakarta Francisco Aristeguieta, CEO Citi Asia Pacific, berbicara tentang hubungan mendalam antara Citi dengan Indonesia, bagaimana Citi dapat mendukung investasi ke Indonesia; Strategi digital perusahaan untuk pertumbuhan dan kiat sukses dalam mengembangkan karyawannya.

Jakarta – Francisco Aristeguieta, CEO Citi Asia Pacific, berbicara tentang hubungan mendalam antara Citi dengan Indonesia, bagaimana Citi dapat  mendukung investasi ke Indonesia; Strategi digital perusahaan untuk pertumbuhan dan kiat sukses dalam mengembangkan karyawannya.

Berikut petikan wawancara:

Dapatkah Anda berbagi pandangan Anda mengenai peluang Indonesia dalam menarik serta meningkatkan arus investasi asing? Industri mana yang paling baik untuk menerima investasi lebih lanjut?

Ini adalah tahun yang sangat penting bagi Indonesia, di mana PDB kemungkinan besar akan menembus US $ 1 triliun untuk pertama kalinya. Dengan upgrade terbaru dari dari lembaga-lembaga rating internasional yang menggarisbawahi kemajuan negara, baik secara ekonomi maupun politik, ini merupakan hal yang signifikan bagi Indonesia. Bila Anda menggabungkan hal tersebut dengan kondisi ekonomi; Demografi serta lokasi negara di wilayah yang berkembang pesat - menjadikan Indonesia sebagai pasar investasi yang semakin menarik di wilayah Asia.

Indonesia diproyeksikan untuk dapat tumbuh sebesar 5,3% tahun ini dan merupakan suatu keistimewaan bagi Citi untuk dapat beroperasi di sini, dimana segala sesuatunya berlangsung dengan  baik dan terus memiliki begitu banyak potensi. Kami ingin terus menjadi mitra terpercaya bagi klien kami di sini dan memainkan peran utama dalam membawa pertumbuhan baru dan kemajuan ekonomi bagi Indonesia.

Bagi Citi, Indonesia adalah salah satu negara terpenting di Asia. Kami akan merayakan ulang tahun ke 50 kami di Indonesia pada tahun depan. Kami sangat bangga dapat menjadi bank asing terbesar di Indonesia yang mempekerjakan lebih dari 3.000 karyawan.

Ada prioritas yang jelas yang telah direncanakan oleh pemerintah untuk investasi lebih lanjut dimana yang terpenting adalah infrastruktur.

Investasi akan datang dari banyak negara di seluruh dunia dan beberapa negara Asia akan berinvestasi lebih cepat daripada yang lain, seperti China misalnya, di bawah payung inisiatif One Belt, One Road (OBOR). Jika Anda melihat investasi China di ASEAN selama tiga tahun terakhir, hal tersebut telah berkembang secara dramatis dan menggarisbawahi peningkatan integrasi ekonomi kawasan ini secara keseluruhan.

Saat ini merupakan saat yang sangat baik serta ada sejumlah industri di Indonesia yang akan menarik investasi lebih lanjut.  Yang penting adalah bahwa pemerintah telah menggariskan visi yang jelas untuk pertumbuhan dan kebijakan yang mendukung untuk mendorong arus investasi lebih lanjut ke negara ini. Sementara kita melihat infrastruktur sebagai industri unggulan, ada juga peluang di bidang industri lain seperti contohnya di bidang komoditas dan teknologi.

Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana peran Citi dalam menarik lebih banyak lagi investasi ke Indonesia?

Indonesia adalah pasar yang benar-benar mewakili apa itu Citi sesungguhnya. Kami berada di 98 negara di seluruh dunia, dimana sebagian besar merupakan Emerging Markets dan yang menjadi ciri khas model bisnis kami adalah dengan adanya lisensi perbankan untuk dapat beroperasi secara lokal.

Kami juga membangun tim dengan bakat dan kemampuan yang luar biasa, seperti yang telah kami lakukan di Indonesia sejak 1968. Ini memberi kami pengetahuan serta pemahaman mendalam tentang pasar lokal.

Kombinasi unik dari pengetahuan lokal kami yang mendalam, kehadiran regional yang kuat dan jaringan global yang unik, memungkinkan kami menghubungkan Indonesia dengan kawasan Asia lainnya dan seluruh dunia. Hal ini memungkinkan Citi menjadi jembatan efektif untuk membawa modal ke Indonesia serta mendukung investasi outbound dari negara ini.

Hal ini sangatlah penting apabila Anda menyadari bahwa arus intra-regional di Asia tumbuh lebih cepat daripada arus masuk atau keluar dari Asia. Kami telah melihat munculnya koridor spesifik di sekitar kawasan ini, yang meningkatkan perdagangan dan modal melalui investasi, menghubungkan kawasan ini secara efektif.

Posisi dari jaringan Citi menempatkan kami untuk menjadi pemain dominan dalam melayani klien kami yang memiliki posisi yang baik untuk mendapatkan keuntungan dari arus intra-Asia yang berkembang ini. Dengan pertumbuhan dan integrasi yang lebih cepat di seluruh Asia, Citi dapat menjadi penyedia modal, penyedia layanan, fasilitator, serta memungkinkan investasi dan pengembangan di seluruh wilayah.

Bagaimana kontribusi Indonesia terhadap kinerja keuangan Citi di Asia secara keseluruhan dan seberapa pentingkah pasar Indonesia terhadap rencana pertumbuhan masa depan Anda?

Sebagai latar belakang, Asia merupakan wilayah yang terbesar dan paling beragam di luar AS bagi Citi, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap status kami sebagai bank global terkemuka. Asia memberikan kontribusi sekitar 30% dari pendapatan kami secara global. Dalam hasil kuartal kedua kami baru-baru saja, Citi Asia melaporkan pertumbuhan pendapatan kuartal keempat berturut-turut sebesar US $ 3,5 miliar, naik 4% year-on-year (dan EBIT sebesar US $ 1,3 miliar, naik 6% secara year-on-year).

Kami berharap untuk dapat bertumbuh lebih cepat di wilayah Asia dibandingkan dengan belahan dunia lain karena banyak keuntungan di kawasan ini termasuk demografi yang menguntungkan, penerapan teknologi dan kinerja ekonominya yang cepat. Kami juga memiliki franchise yang seimbang di Asia, dimana lebih dari satu negara dari total 16 negara dimana kami beroperasi, berhasil meraih keuntungan lebih dari 12 %.

Kontribusi Indonesia terhadap franchise Asia kami sangatlah penting; dengan jumlah kontribusi sekitar 5 persen dari pendapatan kita. Saya sangat yakin jumlah ini dapat terus berkembang karena ukuran, potensi serta visi dari para pemimpin Indonesia untuk dapat membawa negara ini menjadi lebih maju. Laporan terakhir kami di Indonesia untuk kuartal pertama tahun ini menunjukkan pertumbuhkan lebih dari 8% secara year-on-year.  Strategi kami di Indonesia, seperti juga halnya di Asia, adalah mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

Ketika kami berbicara dengan para klien kami dari seluruh dunia dan Asia, mereka sangat antusias dengan peluang-peluang yang terdapat di sini. Mereka ingin membawa lebih banyak modal, lebih banyak sumber daya dan teknologi ke Indonesia. Hal ini dikarenakan mereka melihat adanya peluang yang tepat serta tindakan positif yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia untuk mendorong investasi dan pertumbuhan lebih lanjut.

Kami sangat bangga dengan sejarah kami di sini dan senang terhadap masa depan Indonesia serta bagaimana kami dapat berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi negeri ini yang terus berkelanjutan. Setelah hampir 50 tahun beroperasi di Indonesia, kami masih merasa bahwa kami baru saja memulai.

Bagaimana strategi Citi dalam menghadapi persaingan dalam  bidang perbankan yang semakin ketat serta industri FinTech?

Kuncinya adalah menjadi relevan terhadap para klien-klien anda. Di masa lalu, menjadi relevan berarti memiliki cabang-cabang di lokasi-lokasi premium yang dapat diakses oleh para klien kami. Hari ini serta di masa yang akan datang, menjadi relevan berarti hadir di dalam ekosistem digital serta mobile dimana para klien tersebut juga berada.

Yang kami lihat adalah semakin banyak klien-klien kami yang ingin terhubung secara digital; dimana mereka ingin bertransaksi, mentransfer serta membeli berbagai macam pelayanan melalui mobile phones mereka.

Sehingga agar terus menjadi relevan, kami menyadari bahwa kami harus merubah model bisnis kami, dari analog ke digital.

Ini adalah untuk pertama kalinya, selama 20 tahun saya berada di industri ini, Citi dapat bersaing tanpa batasan dengan bank-bank lokal. Kami tidak lagi dibatasi oleh jumlah cabang maupun jumlah karyawan yang dapat dipekerjakan.

Kami sekarang bersaing melalui kehadiran digital kami dimana berbeda di setiap wilayah, tergantung kepada ekosistem digital yang disukai klien kami. Kami telah bermitra dengan WeChat di China, Line di Thailand, serta WhatsApp yang sangat populer di Indonesia.

Kuncinya adalah dengan berkolaborasi serta Consumer Bank dari Citi sekarang telah memiliki open architecture platform, sehingga memungkinkan kami untuk menanamkan layanan-layanan kami dalam ekosistem digital yang sangat popular ini, mengembangkan solusi-solusi terbaru serta meningkatkan pengalaman keseluruhan dari para klien kami.

Digital juga memungkinkan kami untuk mendapatkan klien-klien baru secara lebih cepat, untuk melayani mereka secara lebih baik serta memberikan nilai balik secara instan. Para klien sekarang dapat menggunakan poin mereka melalui mobile phone untuk membeli beragam layanan mulai dari travel hingga dining. Para klien tidak perlu lagi untuk menelpon Citi untuk menanyakan berapa poin yang mereka miliki, di lokasi mana saja poin tersebut dapat digunakan, atau meminta otorisasi. Saat ini hal tersebut bisa dilakukan hanya dengan simple click.

Kami juga berkomunikasi dengan klien-klien kami dalam mode komunikasi yang mereka pilih. Jika dulu saya hanya mengirim email, sekarang saya bisa mengirim teks atau pesan melalui WeChat atau Facebook. Hal ini menghilangkan komplikasi dan memberikan kenyamanan bagi klien kami, yang membuat kami lebih relevan dengan mereka.

Dalam bisnis Institusional kami, jaringan global kami yang unik, yang tidak dapat ditiru oleh lainnya, merupakan hal yang membedakan Citi dalam kompetisi ini.

Berlawanan dengan para kompetitor kami, yang cenderung sangat terkonsentrasi di dua atau tiga pasar, kami terdiversifikasi dengan sangat baik, yang memungkinkan kami untuk dapat beroperasi dengan benar sebagai network bank sehingga membantu kami dalam menghubungkan klien kami di Asia dan sekitarnya.

Bisnis Institusional kami telah berhasil meningkatkan pangsa dengan para target klien kami, melalui peningkatan konektivitas antara bisnis-bisnis utama kami serta pemanfaatan peluang pertumbuhan baru, seperti meningkatnya arus intra-Asia yang telah saya jelaskan sebelumnya.

Menurut Anda mengapa Fintech ingin berkolaborasi atau bermitra dengan Citi?

Jawaban sederhana terhadap pertanyaan mengapa perusahaan Fintech ingin bermitra dengan Citi adalah bahwa kami memiliki lebih dari 16 juta klien di Asia, yang memiliki kualitas terbaik yang dapat Anda bayangkan. Mereka berinvestasi, melakukan perjalanan, menghabiskan dan memahami kenyamanan perbankan digital di seluruh wilayah dimana kita beroperasi di Asia.

Jika Anda adalah pengembang yang sukses di kawasan ini dan bercita-cita menjadi global, apa yang harus Anda lakukan? Mulai dari awal? Atau bermitra dengan institusi global seperti Citi, yang memiliki modal, brand serta kredibilitas yang kuat, dengan basis klien berkualitas tinggi.

Sebagai sebuah perusahaan, kami telah merubah usaha kami, dengan memindahkan model bisnis kami dari analog ke digital, baik dari dalam hal bisnis Consumer maupun Institutional. Perubahan ini memastikan kami untuk dapat terus berinovasi dalam ruang lingkup ini dengan mitra terbaik dan tetap berada selangkah di depan preferensi klien kami.

Apa yang membedakan Citi di dalam industri perbankan dalam hal pelatihan serta pengembangan para karyawannya?

Budaya Citi merupakan budaya yang terus menantang karyawan kami untuk dapat tumbuh dan berkembang seiring dengan perkembangan bisnis dan para klien kami. Ini merupakan meritokrasi sejati, dengan tujuan untuk menanamkan integritas dan tanggung jawab serta memberikan penghargaan terhadap komitmen dan manajemen yang baik. Yang terpenting, hal ini mengajarkan Anda untuk menempatkan klien sebagai yang utama dalam segala sesuatu yang Anda lakukan di pekerjaan.

Platform Citi adalah hal unik karena beragam,  tidak hanya secara geografis namun juga dalam hal produk dan layanan, sehingga memberi lebih banyak kesempatan kepada para karyawan untuk bergerak tidak hanya antar negara tapi juga di antara lini bisnis. Bila Anda mempertimbangkan bagaimana ketatnya persaingan industri perbankan saat ini, saya yakin Anda tidak dapat benar-benar berkompetisi dengan sukses kecuali Anda memanfaatkan bakat Anda terlebih dahulu. Dan di Citi, kami bangga bahwa kami melakukan hal tersebut.

Menurut saya pribadi, saya merasa sangat terhormat bahwa dalam sepanjang karir saya dapat memimpin tim dengan orang-orang yang sangat termotivasi dan berbakat. Saya telah menemukan bahwa jika Anda terlibat dengan orang-orang pada tingkat pribadi, bermitra dengan mereka untuk mengembangkan kekuatan mereka dan menantang mereka untuk mengambil peran baru dan tugas yang menantang, Anda akan mendapatkan yang terbaik dari orang tersebut. Pendekatan pengelolaan bakat ini sangat sesuai dengan budaya Citi, yang menciptakan lingkungan di mana seseorang yang ingin bertumbuh akan menemukan banyak kesempatan untuk melakukannya.

Sebagai seorang pemimpin, hasil keuangan dapat saja datang dan pergi, tapi sesuatu yang lebih baik daripada melihat seseorang dapat berkembang dan tumbuh di depan mata Anda, dan menjadi karyawan senior di institusi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper