Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank UOB Indonesia optimistis kinerja penyaluran kredit industri perbankan pada akhir tahun ini dapat mencapai target di atas 10%. Demand kredit dinilai lebih bergeliat memasuki semester II/2017 ini.
Wakil Presiden Direktur UOB Indonesia Iwan Satawidinata mengatakan, peningkatan permintaan kredit tampak lebih tinggi pada separuh kedua 2017 ini. Permintaan ini terutama datang untuk kredit korporasi guna mendanai proyek-proyek di bidang infrastruktur.
“Yang utama tergerak adalah kredit korporasi. Saya cukup optimistis tahun ini bisa 11% kalau ini tercapai maka tahun depan optimistis industri perbankan bisa mencapai 13% sampai 15%,” ucapnya di Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Baca Juga
UOB Indonesia sendiri merasakan perkembangan yang lebih baik dalam kinerja wholesale banking semisal kredit untuk korporasi dan komersial. Adapun retail banking sebetulnya juga tetap tumbuh tetapi tidak setinggi wholesale banking.
Sejalan dengan proyeksi UOB Indonesia bahwa sektor infrastruktur yang mengalami permintaan kredit cukup pesat maka kredit sindikasi dinilai bakal semakin laris. “Kalau proyek besar kan tidak mungkin suatu bank harus menghandle sendiri, Jadi disindikasikan,” ucap Iwan.