Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa atau RUPSLB pada 18 Oktober 2017.
Pada RUBSLB tersebut, bank dengan kode emiten BBRI ini akan membahas dua hal penting. Pertama, menetapkan persetujuan pemecahan nilai nominal saham (stock split) perseroan menjadi Rp50 per saham dari semula Rp250 per saham. Artinya, setiap satu saham bank pelat merah ini akan menjadi lima saham baru atau dengan rasio 1 banding 5.
Dikutip dari laman resmi perseroan, bri.co.id, Selasa (26/9/2017), harga saham BBRI pada hari ini dibuka di level Rp15.525 per lembar, turun 150 poin dibandingkan penutupan kemarin yang berada di level Rp15.675.
Baca Juga
Kedua, BBRI juga bakal mengubah struktur perseroan. Agenda ini diselenggarakan untuk memenuhi ketentuan pasal 94 dan pasal 111 Undang-Undang Perseroan Terbatas serta pasal 11 dan Pasal 14 Anggaran Dasar Perseroan yang mengatur Dewan Komisaris dan Direksi.
Sampai berita ini diturunkan, Bisnis.com belum mendapatkan informasi mengenai kandidat yang akan masuk maupun berganti dalam susunan dewan komisaris maupun direksi.
Sebagai infromasi, pada pertengahan Maret lalu BBRI telah menyelenggarakan rapat umum pemegang saham tahunan. Salah satu hasilnya mengangkat Suprajarto menjadi direktur utama, menggantikan Asmawi Syam. Sebelum menjabat direktur utama bank BRI, Suprajanto pernah menjabat wakil direktur utama Bank Negara Indonesia Tbk.