Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan dapat menyalurkan 3.000 pembiayaan mikro perumahan bagi masyarakat berpendapatan rendah dan tidak tetap hingga akhir tahun 2017.
Hal tersebut disampaikan Kepala Divisi Kebijakan dan Strategi Bisnis Mikro Bank BRI Abednego Serang saat menghadiri Lokakarya Bimbingan Teknis Pelaksanaan Dekonsentrasi Sub Bidang Pembiayaan Perumahan Tahun Anggaran 2017 Kementerian PUPR di Jakarta, Senin (2/10/2017).
“Dengan asumsi pembiayaan yang disalurkan maksimal Rp50 juta per debitur, kami otimistis target tersebut akan terpenuhi pada Desember nanti. Apalagi, dengan lebih dari 5.000 unit kerja yang dimiliki BRI, target tersebut sangat mungkin terlampaui,” tuturnya.
Pembiayaan ini, lanjut Abednego, akan menyasar masyarakat berpendapatan rendah dan berpenghasilan tidak tetap dengan income perbulannya sekitar Rp2 juta, seperti petani, nelayan, pedagang kaki lima, dan sebagainya. Sementara suku bunga yang dipatok oleh BRI sesuai dengan mekanisme pasar, yakni sekitar 1% per bulan.
Penunjukan BRI sebagai salah satu lembaga jasa keuangan penyalur pembiayaan mikro perumahan ditetapkan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, di Semarang, Agustus lalu.
Selain BRI, lembaga jasa keuangan yang ditunjuk untuk menjalakan program ini adalah PT Bank Kesejahteraan Ekonomi, PT Pegadaian, dan Yayasan Habitat Kemanusiaan Indonesia (YHKI).