Bisnis.com, JAKARTA—PT Asuransi Astra Buana membukukan premi bruto senilai Rp2,8 triliun hingga akhir Agustus 2017.
Rudy Chen, CEO PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra), mengatakan realisasi itu bertumbuh dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dia menjelaskan sekitar 55% perolehan bisnis masih bersumber dari segmen ritel, yang didominasi produk asuransi kendaraan, baik roda empat maupun roda dua.
Segmen komersial atau korporat, sambung dia, berkontribusi sekitar 30% dari total premi bruto anak usaha PT Astra Internasional Tbk. (ASII) di bidang asuransi umum tersebut.
“Selebihnya berasal dari lini kesehatan,” ujarnya di sela-sela seremoni peluncuran layanan anyar, Garda Oto Digital, Selasa (10/10).
Suparno Djasmin, Direktur PT Astra Internasional Tbk. (ASII), menjelaskan hingga akhir kuartal III/2017 Asuransi Astra mampu membukukan pertumbuhan premi bruto di atas 5%.
Pertumbuhan itu, jelasnya, terjadi di semua lini bisnis, baik ritel, komersial maupun kesehatan. Padahal, jelasnya, industri asuransi umum cukup tertekan seiring belum cukup kondusifnya pemulihan pasar otomotif nasional.
“Tetapi [premi bruto] Asuransi Astra masih tumbuh, baik premi asuransi roda empat dan roda dua, serta lini lainnya,” ungkapnya.