Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Masih Minus, Bank MNC Milik Hary Tanoe Ini 'Ngebet' Beli Bank Lagi

Meskipun neraca keuangan masih merugi, PT Bank MNC International Tbk. getol untuk mengakuisisi bank. Namun, rencana akuisisi itu sendiri terkendala harga yang tinggi.
Presiden Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk. (MNC Bank) Benny Purnomo (kedua kanan) didampingi Sub Branch Manager Maria Dessinta (kedua kiri) menerima transaksi perdana saat acara relokasi kantor kas MNC Bank Sawah Besar di Jakarta, Rabu (26/7)./JIBI-Abdullah Azzam
Presiden Direktur PT Bank MNC Internasional Tbk. (MNC Bank) Benny Purnomo (kedua kanan) didampingi Sub Branch Manager Maria Dessinta (kedua kiri) menerima transaksi perdana saat acara relokasi kantor kas MNC Bank Sawah Besar di Jakarta, Rabu (26/7)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun neraca keuangan masih merugi, PT Bank MNC International Tbk. getol untuk mengakuisisi bank. Namun, rencana akuisisi itu sendiri terkendala harga yang tinggi.

Direktur Utama Bank MNC International Benny Purnomo mengatakan, rencana untuk akuisisi bank masih dalam tahap proses dan masuk rencana perseroan. Sejauh ini, proses akuisisi bank itu masih terkendala berbagai hal seperti, harga yang ditawarkan masih terlalu tinggi.

“Masih belum ketemu yang pas buat diakuisisi, beberapa bank nawar harganya terlalu tinggi. Sampai empat kali nilai buku,” ujarnya pada Rabu (25/10/2017).

Berdasarkan laporan keuangan bulanan perseroan sampai Agustus 2017, bank milik taipan Hary Tanoesoedibjo itu mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,59% menjadi Rp7,64 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Dari sisi dana pihak ketiga, perseroan mencatatkan penurunan sebesar 12,22% menjadi Rp8,42 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.

Adapun, laba bersih sampai bulan kedelapan tahun ini masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp65,31 miliar dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu yang masih laba senilai Rp7,47 miliar.

Benny mengatakan, perseroan ingin mengakuisisi bank dengan tujuan setelah dimerger dengan bank berkode emiten BABP itu bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja secara bersama-sama. “Kami inginnya langsung akuisisi 100% juga sih,” ujarnya.

Dalam proses akuisisi bank baru, nantinya hasil akuisisi itu akan dibersihkan terlebih dulu oleh induk usaha bank MNC. Setelah proses bersih-bersih selesai, bank yang baru diakuisisi itu baru akan dimerger dengan Bank MNC.

Adapun, Bank MNC mengincar kelompok bank kecil yang berada pada kelas bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan II. Selain itu, bank yang diincar pun mempunyai fokus bisnis pada segmen konsumer.

Selain rencana akuisisi bank, perseroan juga memiliki rencana aksi korporasi lainnya yakni, penerbitan saham baru atau rights issue. Pada akhir tahun ini, perseroan akan melakukan rights issue senilai Rp500 miliar.

Sejauh ini, Benny menyebutkan, rencana aksi korporasi itu masih dalam tahapan diskusi dengan pihak grup.

“Namun, semuanya masih sesuai dengan rencana kok, kan sudah dipasang juga di RBB [Rencana Bisnis Bank],” sebutnya.

Lalu, terkait rencana aksi rights issue lanjutan yang sempat disebutkan akan direncanakan pada tahun depan masih belum ada kepastian.

Benny mengatakan, untuk rencana rights issue lanjutan pada tahun depan masih belum tahu kepastiannya.

“Cuma kalau dari omongan grup sih mau ambil aksi itu lagi pada tahun depan,” ujarnya.

Sampai Juni 2017, posisi modal inti perseroan berada pada level Rp1,49 triliun, sedangkan untuk rasio kecukupan modal atau capital adequacy rasio (CAR) berada pada level 18,63%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper