Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia menekankan pengkajian teknologi Blockchain untuk dikembangkan bukan berarti akan mengizinkan keberadaan dari Bitcoin.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Eni V. Panggabean mengatakan, antara Blockchain dengan Bitcoin itu berbeda. Blockchain itu konsep teknologi, dan Bitcoin produknya.
“Kalau Blockchain sudah diuji oleh beberapa bank sentral, teknologi itu dinilai bisa dikembangkan dan dimanfaatkan. Termasuk untuk transfer,” ujarnya pada Kamis (26/10/2017).
Eni mengatakan, teknologi itu pun sudah mulai digunakan pada industri pasar modal. Seperti PT Kustodian Sentra Efek Indonesia (KSEI) dan Nasdaq tampaknya sudah mulai uji coba dengan teknologi tersebut.
“Kalau kami [BI] masih menjajaki kemungkinan untuk mengembangkan produk tersebut,” ujarnya.
Dia menuturkan, kalau nanti melihat hasil dari uji coba beberapa pihak itu bagus, tentu ada potensi besar untuk memanfaatkan teknologi Blockchain tersebut.
“Namun, memang harus dipelajari secara detail kekurangan dan kelebihannya, jadi jangan tergesa-gesa,” tuturnya.
Untuk penggunaannya, Eny mengaku belum tahu kegunaan nyata dari teknologi Blockchain itu bisa untuk aktivitas apa saja. “Intinya, kami akan lihat dulu apa yang bisa dilakukan sistem ini,” ujarnya
Apakah akan digunakan untuk transfer? "kita belum tahu untuk apa tapi kita lihat dulu untuk apa sistem ini. misanya sektor transportasi, angkatan udara, mereka itu banyak melakukan untuk beberapa sektro terkait dengan finansial."