Bisnis.com, JAKARTA – Desember akan segera tutup buku. Sebelum buku benar-benar tertutup, PT Bank Mayora menetapkan beberapa target sampai akhir 2017 yang diharapkan dapat terealisasi.
Presiden Bank Mayora Irfanto Oeij menjelaskan dari sisi perolehan laba bersih pada tahun ini, perseroan memang mengalami penurunan dibandingkan perolehan 2016 lalu.
“Pada Desember 2016 [laba] Rp76 miliar. Kami memperkirakan perolehan laba akhir tahun ini hanya 65% dari tahun lalu, artinya sekitar Rp45 miliar,” ujarnya saat ditemui di Bogor, Jumat (15/12/2017).
Selain itu, dari sisi loan to funding ratio(LFR), Bank Mayora menargetkan rasio 83% sampai dengan 85% untuk keseluruhan tahun ini. Target tersebut dibidik oleh perseroan sebagai upaya untuk mendapatkan insentif dari Bank Indonesia.
“LFR kami di atas dari yang ditetapkan oleh otoritas untuk mendapatkan insentif, yakni 76%,” katanya.
Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga atau DPK, Irfanto menilai likuiditas perusahaan dalam kondisi yang baik. Dia menyebut hingga November 2017 total DPK yang berhasil diraih bank sebesar Rp3,5 triliun.
Baca Juga
“Kalau bicara dana, kami tidak ada masalah sama sekali. Bahkan, banyak menolak tawaran dana yang diajukan kepada kami,” katanya.
Adapun, dari sisi penyaluran kredit Bank Mayora mematok pertumbuhan 12% sampai dengan 13% pada akhir tahun ini.
Sebagai informasi, hingga kuartal III/2017, penyaluran kredit perseroan menunjukan peningkatan menjadi Rp3,54 triliun dari sebelumnya Rp3,37 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Target tersebut optimistis dapat kami raih karena hingga November 2017 kinerja keuangan menunjukan indikasi kearah sana,” tuturnya.
Desember sudah separuh jalan, sebelum libur Natal 25 Desember, tentunya Bank Mayora sudah berancang-ancang untuk menghitung berapa persen target yang tercapai, dan apa yang harus disiapkan untuk tahun baru 2018.