Bisnis.com, JAKARTA - PT Taspen (Persero) membidik pertumbuhan laba sebesar 5,3% dan peningkatan aset hingga 15% pada 2018.
Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menyatakan target tersebut mempertimbangkan peningkatan penerimaan premi dan hasil investasi yang diperkirakan lebih baik dibandingkan tahun ini. "Melihat pertumbuhan tahun ini, target 2018 kami harapkan 5,3% untuk laba dan kurang lebih 15% aset," katanya ketika ditemui di Istana Wakil Presiden, Kamis (21/12/2017).
Untuk tahun ini, Iqbal mengklaim perkembangan bisnis Taspen lebih baik dibandingkan capaian 2016. Sampai saat ini, target laba 2017 sebesar Rp684 miliar telah mencapai 98%.
Penopang utama peningkatan laba disumbang oleh produk dana pensiun yang preminya disesuaikan dengan kebutuhan nasabah serta hasil investasi yang sudah 96% memenuhi target awal.
Sementara itu, aset perusahaan telah mencapai Rp228 triliun atau meningkat 15% bila dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan aset sebagian besar disumbang peningkatan hasil investasi dana kelolaan Taspen.
Saat ini, mayoritas dana kelolaan disimpan di surat utang negara dan obligasi korporasi. "Investasi kami lebih banyak di reksadana, obligasi korporasi dan pemerintah. Total investasi kami itu 60% dari obligasi pemerintah," jelasnya.
Di sisi lain, Taspen meraih peringkat pertama sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) paling informatif dalam memenuhi Keterbukaan Informasi Publik dalam acara yang diselenggarakan Komisi Informasi Pusat (KIP), di Istana Wakil Presiden. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan langsung penghargaan tersebut.