Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp2,2 Triliun Pada 2017

PT Bank OCBC NISP Tbk. membukukan kenaikan laba bersih sebesar 22% menjadi Rp2,2 triliun pada 2017, dari Rp 1,8 triliun pada tahun sebelumnya.
Nasabah melakukan transaksi melalui anjungan tunai mandiri PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan
Nasabah melakukan transaksi melalui anjungan tunai mandiri PT Bank OCBC NISP Tbk di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank OCBC NISP Tbk. membukukan kenaikan laba bersih sebesar 22% menjadi Rp2,2 triliun pada 2017, dari Rp 1,8 triliun pada tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan capaian pertumbuhan tersebut bukan hasil yang instan melainkan dibangun lewat kerja keras sejak beberapa tahun sebelumnya.

“Termasuk hasil dari transformasi dan perubahan proses kerja yang terus kami lanjutkan. Pada 2018, kami mengupayakan akselerasi pertumbuhan bisnis yang tetap selaras dan relevan dengan kebutuhan nasabah,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (31/1/2018).

Perolehan laba tersebut antara lain ditopang kinerja intermediasi, yang tumbuh baik dari sisi pendanaan maupun penyaluran kredit.

Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp113,4 triliun pada akhir tahun lalu, tumbuh 10% dari realisasi 2016 yang sebesar Rp103,6 triliun. Dari sisi kredit, total penyaluran (gross) tumbuh 14% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp106,3 triliun dari posisi akhir Desember 2016 yang senilai Rp93,4 triliun.

Kredit disalurkan lewat diversifikasi sektor usaha, besaran pinjaman dan jangka waktu. Berdasarkan penggunaannya, komposisi kredit yang disalurkan untuk modal kerja mencapai 45%, investasi 42%, dan konsumer 13%.

Konsistensi menggenjot fungsi intermediasi turut dibarengi dengan menjaga kualitas kredit.

“Tahun ini, kami juga fokus untuk menumbuhkan segmen ritel dan menjaga Non Performing Loan (NPL) tetap berada di bawah 2%,” tambah Parwati.

Pertumbuhan di sisi pendanaan dan pembiayaan mengerek kenaikan aset perseroan sebesar 11% menjadi Rp153,8 triliun, dari posisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp138,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper