Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mencicil Rumah Tanpa KPR Bank

Belakangan ini, sejumlah pengembang perumahan semakin agresif menjaring calon pembeli rumah tanpa melibatkan kerja sama dengan bank. Skema pembayaran yang ditawarkan pada umumnya adalah pembayaran tunai atau seringkali diistilahkan dengan cash keras. Mereka juga menawarkan program pembayaran secara bertahap atau cicilan, namun tidak menggunakan jasa pihak ketiga yakni perbankan.
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman
Foto ilustrasi perumahan. / Bisnis Rahman

Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak juga pilihan untuk memiliki rumah. Sebagian orang mengandalkan fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) yang ditawarkan oleh perbankan. Akan tetapi, sebagian orang lainnya memilih cara lain.

Belakangan ini, sejumlah pengembang perumahan semakin agresif menjaring calon pembeli rumah tanpa melibatkan kerja sama dengan bank. Skema pembayaran yang ditawarkan pada umumnya adalah pembayaran tunai atau seringkali diistilahkan dengan cash keras. Mereka juga menawarkan program pembayaran secara bertahap atau cicilan, namun tidak menggunakan jasa pihak ketiga yakni perbankan.

Selain gencar dipromosikan melalui media sosial, program cicilan rumah tanpa KPR perbankan ini juga ditawarkan melalui sistem getok tular alias promosi dari mulut ke mulut.

Anindita, seorang karyawan swasta di Jakarta, mengaku berkali-kali mendapatkan penawaran program cicilan rumah tanpa KPR dari beberapa orang yang berbeda. Salah satu orang yang mempromosikan program ini adalah teman dekatnya.

Pada awalnya, perempuan berusia 26 tahun itu enggan mengecek lebih jauh. Akan tetapi dia kemudian merasa tertarik ketika temannya mempromosikan bahwa program ini memberikan berbagai kemudahan.

Program cicilan rumah yang ditawarkan tersebut, menurut Anindita, tidak mensyaratkan proses verifikasi calon pembeli melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Selain itu, program cicilan yang dibungkus dengan gimmick pemasaran syariah tersebut juga mengklaim tidak membebankan bunga pinjaman dari tanggungan cicilan yang belum selesai dibayar, menjamin tidak akan melakukan sita aset, dan tidak memungut biaya administrasi.  

Tawaran tersebut sempat menarik minat Anindita, namun kemudian dia mundur karena merasa promo yang diberikan terlalu baik. Too good to be true.

“Tertarik sih. Tapi saya takut karena engga ada yang menjamin kalau itu benar seperti itu atau tidak,” katanya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.

Dihubungi terpisah, Alam, salah seorang agen pemasaran program cicilan rumah tanpa KPR, menjelaskan, keputusan pengembang untuk menghilangkan tahap verifikasi informasi calon pembeli rumah menggunakan sistem yang telah dibangun oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dilakukan untuk mempermudah proses.

Dengan meniadakan proses tersebut, akan semakin banyak orang dapat mengakses program cicilan ini. Menurut Alam, calon pembeli dari kalangan karyawan kontrak, pengusaha kecil, atau warga berusia lanjut, biasanya kesulitan menembus verifikasi SLIK.

Tanpa informasi dari SLIK mengenai kondisi beban cicilan yang ditanggung oleh pembeli, Alam menjelaskan bahwa cara mengetahui kemampuan calon pembeli untuk menyelesaikan seluruh tanggungan utangnya adalah pembuktian bahwa yang bersangkutan memiliki penghasilan yang cukup memadai.

“Syaratnya adalah wajib tunduk dan taat kepada aturan syariat, karena skema cicilan ini murni menggunakan akad syariah. [Calon pembeli] harus bisa bayar uang muka dan punya penghasilan untuk melunasi semua kewajiban utangnya hingga lunas,” katanya.

//RISIKO// 

Peneliti Ekonomi Syariah SEBI School of Islamic Economics Aziz Setiawan menjelaskan, program cicilan rumah tanpa melibatkan bank merupakan salah satu alternatif cara untuk memiliki rumah yang dapat dipilih oleh konsumen.

Akan tetapi, sebelum memutuskan untuk mengambil opsi tersebut, Aziz mengingatkan agar konsumen lebih berhati-hati dalam memilih pengembang perumahan yang menawarkan program cicilan tanpa KPR. Pasalnya, dalam transaksi yang hanya melibatkan dua pihak tersebut, seluruh risiko ditanggung bersama oleh pengembang dan konsumen.

Salah satu hal yang harus dipastikan tidak bermasalah di kemudian hari adalah legalitas tanah dan bangunan di atasnya. Selain itu, calon pembeli juga harus benar-benar memahami status kepemilikan tanah dan bangunan sebelum dan sesudah transaksi. 

“Biasanya permasalahan yang muncul di lapangan adalah pengembang tidak kredibel atau tidak sepenuhnya kompeten sehingga muncul banyak sengketa,” ujarnya.

Menurut Aziz, apabila konsumen tidak bisa memastikan legalitas tanah dan bangunan serta status kepemilikan rumah yang ditawarkan dalam promo-promo menggiurkan tersebut, sebaiknya memanfaatkan fasilitas kredit pemilikan rumah yang ditawarkan oleh perbankan, baik bank umum konvensional maupun bank syariah.

“Kelebihan KPR perbankan salah satunya adalah bank tentu akan memastikan seluruh aspek legal tersebut terpenuhi, sehingga risiko buat pembeli juga akan jauh lebih kecil,” katanya.

KPR merupakan salah satu andalan bank dalam segmen kredit konsumer. Setiap bank berlomba menawarkan program kredit dengan berbagai gimmick untuk menarik calon nasabah baru maupun mengambil alih nasabah dari bank lain.

Persaingan yang cukup sengit di segmen bisnis ini membuat suku bunga KPR terus menurun. Didukung oleh biaya dana bank yang juga berada pada tren menurun, bunga kredit turun perlahan-lahan.

Merujuk pada data OJK, suku bunga KUR per November 2017 tercatat sebesar 9,99% per tahun, turun dibandingkan posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni 10,81%. Pada periode 2014-2015, rata-rata bunga KPR bahkan bertengger di atas 11%.

Suku bunga KPR berpotensi terus menurun apabila persaingan di bisnis ini semakin sengit. Bukan hanya persaingan antarbank, tetapi juga melibatkan pengembang yang menawarkan program cicilan tanpa melibatkan bank.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper