Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank of Japan (BOJ Haruhiko Kuroda mengatakan bank sentral harus mempertahankan kebijakan moneter super longgar setelah inflasi makin jauh dari target 2%.
Kuroda mengatakan longgarnya kebijakan moneter belum mendorong investor untuk mengambil keputusan berisiko, tapi diakui menambah tekanan terhadap bank-bank regional yang sudah menderita karena rendahnya margin.
"Namun, sangat penting untuk mencapai target inflasi 2%. Inflasi Jepang masih jauh dari target, jadi kita harus sabar melanjutkan kebijakan ini," ujarnya dalam pertemuan dengan Parlemen Jepang, seperti dilansir Reuters, Senin (5/2/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mendukung pandangan bank sentral mengenai kebijakan moneter ini. Menurutnya, target inflasi 2% harus tercapai.
Meski demikian, Abe menyatakan masih terlalu prematur untuk mengatakan era deflasi sudah berakhir.
"Berakhirnya deflasi berarti harga-harga tidak turun dengan konsisten dan ada indikasi nyata Jepang tidak akan kembali jatuh dalam deflasi di masa depan. Kita harus melihat perkembangan yang lebih banyak," paparnya.