Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (CCB Indonesia) berniat untuk melakukan penambahan modal lewat mekanisme rights issue pada tahun depan.
Aksi korporasi tersebut dilakukan guna mendukung rencana perseroan naik kelas menjadi bank umum kelompok usaha (BUKU) III pada akhir 2019.
Sekretaris Perusahaan CCB Indonesia Andreas Basuki menjelaskan untuk naik ke bank buku III, perseroan harus memiliki permodalan inti minimal Rp5 triliun.
“Per Desember 2017, modal inti kami sekitar Rp2,1 triliun,” katanya kepada Bisnis, Minggu (4/2/2018).
Andreas melanjutkan, mekanisme untuk rights issue atau penerbitan saham baru tersebut diharapkan akan menambah permodalan bank sekitar Rp3 triliun.
“Tahun ini belum [ada aksi korporasi yang disiapkan], rencana rights issue semester II tahun depan dengan tambahan modal sekitar Rp2,7 triliun – Rp3 triliun,” tambahnya.
Dia tak menutup peluang masuknya investor baru ke perseroan. Namun, menurutnya, potensinya hanya menjadi pemegang saham minoritas sedangkan CCB akan tetap menjadi pemegang saham mayoritas.
Sebagai informasi, CCB Indonesia adalah bank hasil merger antara PT Bank Windu Kentjana International Tbk. dan PT Bank Antardaerah pada 30 November 2016 lalu.
Perseroan memiliki fokus bisnis di segmen usaha kecil dan menengah dan mulai tahun lalu membesarkan portofolio di segmen corporate banking dengan perusahaan besar lokal dan perusahaan China, serta mulai masuk ke segmen konsumer seperti KPR.