Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KREDIT SEKTOR RUMAH TANGGA: Tumbuh dan Terus Berkembang

Bisnis.com, JAKARTA Lahir tahun berapakah Anda? Kalau sudah hidup sebelum 1946 berarti selain menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia, juga menjadi saksi hidup seorang tokoh bernama John Maynard Keynes.

Bisnis.com, JAKARTA — Lahir tahun berapakah Anda? Kalau sudah hidup sebelum 1946 berarti selain menjadi saksi sejarah kemerdekaan Indonesia, juga menjadi saksi hidup seorang tokoh bernama John Maynard Keynes.

Ekonom asal Inggris itu menelurkan salah satu teori penting dalam ilmu ekonomi, yakni Teori Keynes. Teori ini bertolak dari gagasan bahwa belanja atau konsumsi yang meningkat di dalam perekonomian akan meningkatkan pendapatan yang selanjutnya memacu penaikan lebih tinggi atas belanja dan pendapatan itu sendiri.

Alhasil, perekonomian tampak seperti suatu lingkaran yang saling terhubung dengan lingkaran lain. Kenapa? Karena, konsumsi yang dilakukan seseorang sejatinya menjadi pendapatan bagi pihak lain, begitupun sebaliknya.

Dengan demikian, tatkala seseorang membelanjakan uang yang dia miliki sama saja dia menolong orang lain agar pendapatannya terdongkrak. Tapi, bagaimana jika kemampuan membayar kurang dari harga barang atau jasa yang hendak dikonsumsi?

Kredit atau pinjaman menjadi salah satu opsi jawaban. Rumah tangga tampaknya tak perlu pusing guna mencari sumber pembiayaan karena ada berbagai pilihan. Ya, bank tetap menjadi opsi yang terbilang paling familiar bagi masyarakat zaman now.

Buktinya, penyaluran kredit ke sektor rumah tangga selama enam tahun terakhir terus mengembang. Rasio kredit bermasalahnya (nonperforming loan / NPL) memang meningkat tetapi dibarengi dengan nilai penyalurannya yang juga tumbuh.

Ekonom PT Bank CIMB Niaga Tbk. Adrian Panggabean berpendapat bahwa permintaan kredit yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga berpotensi terus tumbuh. Pasalnya, sejumlah hal mengindikasikan gairah konsumsi masyarakat.

“Misalnya, permintaan akan sepeda motor sudah naik terus. Ini memberi gambaran bahwa tingkat pengeluaran masyarakat berpendapatan menengah ke bawah sudah mulai kembali,” ucapnya kepada Bisnis, Senin (19/2/2018).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper