Bisnis.com, JAKARTA--Munculnya nama Perry Warjiyo sebagai kandidat Gubernur Bank Indonesia Periode 2018-2022 menuai dukungan kalangan bankir.
Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk. Kartika Wirjoatmodjo menilai sosok Perry Warjiyo memiliki pengalaman dan pengetahuan makroprudensial yang sangat dalam.
"Sehingga cocok dicalonkan untuk menjaga stabilitas sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," kata pria yang akrab dipanggil Tiko.
Dia juga melihat keberhasilan Gubernur BI saat ini, Agus Martowardojo, dalam menjaga stabilitas, inflasi, volatilitas rupiah, serta meningkatkan foreign reserve, menjadi landasan yang baik untuk dilanjutkan ke depan.
Menurutnya, tantangan global khususnya perubahan kebijakan Fed menjadi perhatian utama Gubernur BI terpilih dalam jangka menengah.
Selain itu, tugas lainnya adalah melanjutkan peningkatan pendalaman pasar keuangan dan sistem pembayaran.
Baca Juga
Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Maryono juga menegaskan hal serupa. Menurutnya, calon Gubernur BI terbaik tentu berasal dari dalam BI.
“Dari awal saya sudah berpendapat bahwa personel Gubernur BI terbaik dari BI dan Pak Perry orang yang terbaik,” tegas Maryono.
Perry Warjiyo diangkat sebagai Deputi Gubernur berdasarkan keputusan Presiden 28/P tahun 2013. Ia secara resmi memulai jabatannya sejak 15 April 2013 untuk masa jabatan 2013–2018.
Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, Perry Warjiyo menjabat Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia.
Jabatan tersebut diemban Perry setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter, Bank Indonesia.
Gelar Master dan PhD di bidang Moneter dan Keuangan Internasional diperolehnya dari Iowa State University, AS, masing-masing pada 1989 dan 1991.