Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur BI Yakin Rupiah Bakal Menguat usai Pangkas Suku Bunga ke 5,5%

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan bank sentral tidak akan segan-segan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui kebijakan dan intervensi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Doni P. Joewono memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (19/2/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Doni P. Joewono memberikan keterangan terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (19/2/2025). / Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meyakini nilai tukar rupiah akan bergerak stabil dan cenderung menguat usai pemangkasan suku bunga acuan BI Rate sebesar 25 bps ke level 5,5%. 

Perry menyadari saat ini rupiah masih bergerak secara volatil, terlebih ketidakpastian ekonomi global masih tetap tinggi sekalipun tensi AS dan China mulai mereda. 

“Kita perlu tetap waspada dan BI tidak segan-segan akan memastikan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah melalui intervensi di NDF di luar negeri maupun spot, DNDF dan pembelian SBN,” ujarnya dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (21/5/2025).

Pada penutupan perdagangan kemarin, saat pengumuman RDG BI, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat ke level Rp16.387 per dolar AS. Pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (22/5/2025), kurs rupiah dibuka menguat 0,10% ke level Rp16.387 per dolar AS.

Perry menyampaikan pihaknya terus melakukan langkah stabilisasi setiap hari yang dirinya sebut around the clock dan around the world dengan intervensi Non Deliverable Forward (NDF) di Hongkong, Eropa, dan New York. 

Di samping itu, stabilisasi nilai tukar juga tetap dilakukan di pasar spot, Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF), serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN). 

Selama tahun 2025 (hingga 20 Mei 2025), Bank Indonesia telah membeli SBN sebesar Rp96,41 triliun, yaitu melalui pasar sekunder sebesar Rp64,99 triliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp31,42 triliun.

Keyakinan penguatan rupiah tersebut juga berasal dari pergesesran aliran modal yang tidak hanya ke negara dan aset yang aman (safe haven), namun juga mulai masuk ke negara emerging market termasuk Indonesia.

“Tekanan-tekanan terhadap nilai tukar karena dolar juga mereda termasuk di Indonesia dan termasuk kebijakan-kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah kita,” ujarnya.

Tercatat rupiah terhadap dolar AS pada Mei 2025 (hingga 20 Mei 2025) menguat sebesar 1,13% (ptp) dibandingkan dengan posisi akhir April 2025.

Rupiah juga cenderung menguat dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang mitra dagang utama Indonesia dan kelompok mata uang negara maju di luar dolar AS.

Perry menuturkan pergerakan rupiah berada dalam kisaran yang sesuai dengan fundamental ekonomi domestik dalam menjaga stabilitas perekonomian.

Nilai tukar rupiah yang stabil turut didukung oleh imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap baik.

Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen Sekuritas Rupiah BI (SRBI), Sekuritas Valas BI (SVBI), dan Sukuk Valas BI (SUVBI), untuk memperkuat efektivitas kebijakan dalam menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung stabilitas nilai tukar Rupiah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper