Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia masih menetapkan pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) perusahaan anak PT Bank BRI Syariah.
Semula, aksi korporasi tersebut semula direncanakan pada kuartal I/2018. Namun, Direktur Utama Bank BRI Suprajarto mengatakan IPO BRI Syariah diperkirakan akan terealisasi pada periode April – Juni tahun ini.
“Insyallah, mudah-mudahan pada semester I ini,” katanya kepada Bisnis, Kamis (29/3/2018).
Dia menjelaskan, perseroan juga masih tengah memastikan total porsi saham yang akan dilepaskan ke publik. Namun perhitungannya ditaksir tidak lebih dari 30%.
“Kisaran harga dan porsinya masih sedang kami hitung berapa persisnya supaya klop bisa naik ke BUKU III. Kemungkinan tidak sampai [sebesar 30%],” ujarnya.
Sebagai catatan, per akhir Desember 2017 lalu, permodalan inti (tier 1) BRI Syariah sebesar Rp2,45 triliun dan modal pelengkap (tier 2) sebesar Rp1,16 triliun.
Dengan demikian diperkirakan perseroan masih memerlukan tambahan modal setidaknya sebesar Rp2,55 triliun untuk naik ke kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III dengan modal inti di atas Rp5 triliun.
Suprajarto melanjutkan, perhitungan harga saham tersebut akan dilakukan dalam pekan depan dengan mendasarkan pada laporan keuangan BRI Syariah tahun buku 2017.
Perseroan juga akan bekerjasama dengan beberapa sekuritas untuk mendukung rencana tersebut. “Sekuritasnya belum diputuskan, masih ada dua sekuritas yang sedang kami diskusikan dengan Kementerian BUMN,” tuturnya.