Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) optimistis dapat tumbuh dua digit pada 2018, di tengah kinerja asuransi umum yang cenderung melambat.
Ikhtisar Data Keuangan Asuransi Syariah OJK per Februari 2018 menunjukkan, kontribusi bruto tercatat sebesar Rp2,69 triliun.
Jika dibandingkan dengan kontribusi bruto per Februari 2017 sebesar Rp1,90 triliun, maka angka Februari 2018 tumbuh 42%. Sedangkan klaim per Februari 2018 tercatat Rp908 miliar atau tumbuh 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ketua Umum AASI Ahmad Sya'roni menargetkan kontribusi asuransi syariah dapat tumbuh dua digit sepanjang tahun ini. Dia optimistis pertumbuhan kontribusi sebanyak 15% dapat tercapai.
Sebelumnya dia menyebut indeks literasi asuransi syariah sangat rendah yakni berada di kisaran 2,51%. Artinya, di antara 1.000 orang Indonesia, hanya ada 25 orang yang mengerti dan memahami asuransi syariah. Lembaga keuangan syariah, termasuk asuransi syariah, belum menjadi pilihan utama bagi umat muslim.