Bisnis.com, PADANG—PT Home Credit Indonesia menargetkan penyaluran pembiayaan untuk konsumen Indonesia mencapai Rp10 triliun tahun ini atau tumbuh sekitar 100% dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp5,1 triliun.
Jaroslav Gaisler, Chief Executive Officer (CEO) Home Credit Indonesia meyakini target itu tidak terlalu berlebihan mengingat potensi pasar pembiayaan di Tanah Air yang memang besar.
“Potensinya sangat besar, kami targetkan bisa tembus Rp10 triliun di akhir tahun,” katanya di Padang, Senin (16/4/2018).
Dia mengatakan per Maret 2018, penyaluran pembiayaan sudah menyentuh Rp715 miliar yang sebagian besar adalah pembiayaan untuk belanja konsumen jenis smartphone, barang elektronik, dan furniture.
Bahkan, imbuh Jarda, panggilan akrab Jaroslav, meski pertumbuhan pembiayaan perseroan sangat signifikan di kisaran 200% dalam beberapa tahun terakhir, namun rasio kredit bermasalah juga rendah, atau hanya 0,45% di periode Maret.
Angka bisa dibilang sangat stabil mengingat rasio kredit macet perbankan terutama untuk kredit konsumsi umumnya berada di kisaran 2% sampai 3%.
Baca Juga
Jarda menuturkan perseroan sudah beroperasi di 102 kota di Indonesia dengan tingkat coverage masyarakat perkotaan mencapai 90%.
Tahun ini, imbuhnya, perusahaan asal Republik Ceko itu akan memfokuskan perluasan pasar untuk kawasan Indonesia timur.
“Kami fokuskan Indonesia timur. Tahun ini kami buka di Kupang, Ambon, Sorong, dan beberapa kota lainnya,” kata Jarda.
Total, perseroan mengklaim sudah melayani 2 juta lebih konsumen di Tanah Air, dengan lebih dari 14.000 toko yang sudah melayani pembayaran melalui pembiayaan Home Credit dan mempekerjakan 12.000 karyawan.