Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BCA Syariah mengharapkan masuknya dana haji dapat meningkatkan porsi dana murah dan kinerja perseroan secara umum.
Menurut Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih saat ini struktur pendanaan perseroan masih didominasi oleh dana mahal berupa deposito dengan porsi sekitar 80%.
Perusahaan anak PT Bank Central Asia Tbk. ini menghimpun total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp4,9 triliun, tumbuh 16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Porsi dana murah atau CASA [current account saving account] sekitar 16% - 20%. Tapi nanti kalau dana haji masuk, mestinya akan meningkat,” kata John kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia menjelaskan, BCA Syariah termasuk satu dari 11 bank yang ditetapkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagai bank mitra dalam pengelolaan dana haji per awal Maret 2018.
Dalam hal tersebut, setidaknya ada tiga fungsi utama perseroan, yakni sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPS-BPIH), bank penempatan dana haji dan juga menjadi bank mitra investasi.
Dengan jumlah posisi dana haji saat ini berkisar Rp106 triliun, setiap tahun setidaknya ada minimal 600.000 – 650.000 calon jamaah haji yang diberangkatkan. “Kalau dikalikan Rp25 juta saja minimal, minimal dananya sudah Rp15 triliun – Rp16 triliun,” ujarnya.
Namun, dia tidak menyebutkan porsi dana haji yang akan dibidik. Pasalnya dalam tahun ini BCA Syariah masih akan fokus meningkatkan kapasitas infrastruktur, baik online maupun offline lewat penambahan jaringan fisik.
“Marketnya luar biasa tapi masalahnya adalah jaringan. BPKH itu terbuka untuk berbagai macam instrumen sepanjang bisa memberikan bagi hasil atau return yang bagus. Mereka terbuka mau jalin kerja sama atau paling sederhana menempatkan dalam bentuk deposito atau [dalam instrumen] yang lain,” ujarnya.
Untuk penambahan jaringan, perseroan akan menambah 12 cabang baru di berbagai wilayah pada tahun ini dengan biaya investasi Rp500 juta per cabang. Saat ini BCA syariah memiliki 60 kantor cabang.
Selain itu, perseroan juga akan memperkaya produk dan layanan berbasis teknologi informasi, khususnya perbankan mobile dan elektronik.
Pada sisi lain, keberadaan dana haji juga diharapkan akan meningkatkan kinerja terkait ekspansi bisnis.
Sepanjang kuartal I/2018, BCA Syariah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp4,3 triliun, tumbuh 23% secara year on year (yoy), sedikit lebih tinggi dari target yang ditetapkan dalam rencana bisnis akhir tahun lalu.
Pertumbuhan dana dan pembiayaan membuat total aset perseroan terkerek 14% (yoy) menjadi Rp6,12 triliun. Laba sebelum pajak juga tumbuh 27% (yoy) menjadi sekitar Rp16 miliar.