Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro menekankan agar pelaku industri keuangan syariah tidak terjebak pada pertumbuhan jumlah atau kuantitas semata melainkan juga fokus pada peningkatan kualitas.
“Kondisi keuangan syariah saat ini ialah lembaga keuangan syariah sudah ada banyak, lembaga keuangan mikro syariah juga banyak, dan asuransi syariah juga semakin banyak. Kita kadang hanya terobsesi denngan jumlah dan kurang memerhatikan kualitasnya,” ucapnya, di Jakarta, Senin (14/5/2018).
Oleh karena itu, imbuh Bambang, pelaku industri keuangan syariah termasuk kalangan perbankan syariah tidak hanya memikirkan angka seperti pertumbuhan jumlah aset. Pemerintah menekankan, peningkatan aset harus juga dibarengi dengan perbaikan kualitas, termasuk peningkatan kualitas pelayanan kepada para nasabah.
“Kalau bank syariah lebih dalam masuk ke layanan digital maka nasabah akan merasa lebih nyaman jadi secara alamiah akan lebih cenderung memilih bank syariah daripada konvensional. Jadinya akan merasa, oh bank syariah sama mudahnya dengan konvensional,” ujar Bambang.
Saat ini total aset seluruh bank syariah di Indonesia senilai Rp428,20 triliun. Rinciannya, aset bank umum Rp294,27 triliun dan Unit Usaha Syariah (UUS) senilai Rp133,93 triliun.
Jumlah bank umum syariah saat ini sebanyak 13 bank dan bank umum yang memiliki UUS sebanyak 21.