Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) bekerja sama dalam menyediakan pembiayaan atas jasa layanan kepelabuhanan yang digunakan oleh para pelanggan IPC.
Dalam program yang dinamai supply chain financing (PSF) tersebut, BNI menyiapkan total plafon pembiayaan senilai Rp500 miliar. Pada tahap awal, BNI telah menyiapkan Rp20 miliar yang dikhususkan pada dua layanan yaitu layanan jasa kapal dan jasa barang.
“Sasaran perdana program pembiayaan ini adalah Perusahaan Keagenan Kapal dan Perusahaan Bongkar Muat (PBM),” ujar Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Adi Sulistyowati, Selasa (7/8/2018).
Sulistyowati melanjutkan, program pembiayaan tersebut akan diperluas untuk seluruh jenis pelayanan jasa kepelabuhanan.
Selain itu, BNI juga mendukung program IPC Smart Card yaitu penggunaan kartu elektronik yang digunakan sebagai kartu akses masuk gate Pelabuhan Tanjung Priok. Kartu ini juga dapat digunakan untuk bertransaksi di tol maupun supermarket, pembelian tiket transportasi, serta menjadi sarana pembayaran di tenant-tenant yang ada di pelabuhan.
Berdasarkan data, terdapat sekitar 12.000 kendaraan yang keluar masuk gerbang pelabuhan Tanjung Priok setiap hari, mulai dari truk hingga kendaraan roda dua. IPC Smart Carddengan fitur BNI TapCash di dalamnya dapat mengurangi antrean di gerbang masuk karena transaksi dilakukan secara elektronik.
Baca Juga
Perusahaan dengan sandi emiten BBNI ini berharap layanan yang diberikan dapat memberikan solusi yang terintegrasi kepada seluruh kegiatan operasional IPC dalam pengelolaan keuangan perusahaan secara efektif dan efisien.
Kerja sama tersebut juga sejalan dengan program Bank Indonesia yang menggagas Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Untuk lebih mendukung GNNT, Pelabuhan Banten, Pelabuhan Jambi, dan Pelabuhan Palembang juga akan menjadi lokasi penggunaan IPC Smart Card berikutnya.