Bisnis.com, JAKARTA—PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan sudah memiliki satu nama bank kecil yang benar-benar akan diakuisisi tahun ini. Perseroan juga menampik isu rencana mengakuisisi PT Bank Pan Indonesia Tbk. yang sempat berkembang beberapa waktu lalu.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa sudah memiliki satu nama bank untuk diakuisisi. Namun, perseroan belum dapat mengungkap identitas bank tersebut sebab kedua belah belum benar-benar mencapai kata sepakat.
“Sudah ada satu yang nyatanya hampir mendekati, tapi saya belum boleh publikasi ini karena masalah harga, harganya juga, bank kecil minta harga yang ‘kurang masuk akal’ juga,” katanya di Jakarta, Selasa (9/10).
Dia menuturkan, perseroan masih terus berupaya merealisasikan target rencana akuisisi dua bank kecil yang semula dikabarkan akan diumumkan pada pada kuartal III/2018. BCA, lanjut dia, juga terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai perkembangan rencana tersebut.
“Targetnya sih tetap, kami lapor terus juga ke OJK perkembangannya. Tahun ini minimal satu lah, maunya sih tetap dua, tapi nafsu besar tenaga kurang. Nyari jodoh susah, bibit, bebet, bobot, terus harga lagi terakhir,” ungkapnya.
Di samping persoalan belum adanya kesepakatan soal harga, Jahja menyebut kendala akuisisi bank kecil tersebut juga sedikit mandek karena regulasi. Sebagai bank publik, dalam setiap kali melancarkan aksi korporasi, perseroan harus melakukan audit terlebih dahulu.
“Kami di bulan ini sudah bulan ke berapa? Kalau memang masih harus memenuhi ketentuan audited itu, bisa menunggu tahun ini selesai baru audited, itu realisasi baru akan selesai sekitar April—Mei tahun depan, karena audited bisa Februari—Maret,” katanya.
Kendati demikian, jika kesepakatan tercapai lebih cepat, perseroan akan menyegerakan proses audit tersebut. Jahja menambahkan, skenario tersebut dapat dilakukan apabila BCA tim auditor menyatakan sanggup melakukan proses dalam waktu sekitar 2 bulan.
Soal harga, Jahja enggan menyebut berapa besar biaya yang harus dikeluarkan perseroan. Namun, dia memastikan bujet yang tersedia untuk akuisisi bank mencapai sekitar Rp4 triliun. Dengan modal sebesar itu, dia memastikan perseroan tidak memiliki rencana mengakuisisi Bank Panin.
“Tergantung banknya dong, kalau bank nya kecil, harganya lebih rendah. Enggak ada Panin, hitung saja anggaran kami Rp4 triliun, mana kudu ambil Panin, totalnya Rp4 triliun untuk kebutuhan internal, tapi sampai sekarang kebutuhan internal anak perusahaan belum banyak,” jelasnya.