Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN INSIGHT: “Meyakinkan Investor Itu Tantangan”

JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk., salah satu dari 17 anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Pelindo II, mampu merealisasikan salah satu targetnya untuk menjadi listed company di bursa.
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Mobil diparkir di kawasan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) di Jakarta, Rabu (12/9/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Menjadi Jawara di Asean dan 10 Besar Dunia

Secara umum bagaimana rencana pengembangan yang Anda siapkan?

Tumbuh bersama itu harus membangun mutual respect, mutual trust, mutual understanding, dan we can grow together. Dengan begitu, akan tercipta happy employee, happy customer, and happy country.

Secara internal, saya mengajak IPCC untuk menjadi bagian dari masa depan customer. Tema dan program ini memenangkan sejumlah penghargaan di kalangan BUMN.

Untuk merealisasikan target menjadi nomor satu di Asean dan 10 besar global, apa yang masih harus dilakukan dan dibutuhkan IPCC?

Pertama, secara makro, yaitu iklim investasi yang harus diperbaiki bagi investor di sektor otomotif, terutama roda empat. Kemudahan-kemudahan bagi mereka perlu agar meningkatkan investasi dan kapasitas produksi pabriknya.

Ini akan sangat menguntungkan ekonomi daerah dan nasional, mengurangai pengangguran, transfer teknologi, pengembangan industri turunan dari hulu ke hilir. Apalagi, saat ini ekspor kendaraan terus meningkat. Trennya saat ini, lebih besar ekspor ketimbang impor. Pada 2017, ekspor sudah mencapai 60%, impor 40%.

Kedua, produksi kita juga terus meningkat. Dahulu, produsen mobil terbesar di Asia Tenggara itu Thailand, yakni sekitar hampir 2 juta. Indonesia sekitar 1,3 juta per tahun. Artinya nomor dua di Asia Tenggara atau sedikit lagi mengejar Thailand.

Bagaimana dengan kesiapan terminalnya dalam merespons naiknya permintan?

Dari sisi market, Indonsia paling besar, sedangkan Thailand nomor dua. Dari sisi, terminal kendaraan, saat ini Singapura nomor 1, Thailand kedua dan Indonesia ketiga. Untuk itu, kami ingin bekerja sama dengan seluruh operator pelabuhan, Pelindo I hingga IV. Kami ingin menangani terminal kendaraan secara khusus untuk meningkatkan kinerja bersama.

Kami juga ingin terus meningkatkan lahan terminal. Saat ini, kami sudah memiliki sekitar 35 hekta lahan. Kami targetkan ada perluasan lahan hingga 85 hektar dalam beberapa tahun ke depan.

Untuk meningkatkan layanan, kami juga persiapkan vertical parking. Itu sudah diimplementasikan. Nanti kami bangun lagi di lahan 1 hektar dengan tingkat lima dan sistemnya knocked down.

Apa saja tantangan yang dihadapi IPCC untuk mencapai target tersebut?

Tantagannya, harus meyakinkan investor kami, karena kami sudah perusahaan terbuka. Tidak dapat dipungkiri fundamental saja tidak cukup. Lihat saja pada semester I kami tumbuhnya tidak main-main, signifikan.

Saya harus bisa meyakinkan investor existing dan calon investor baru, sehingga tantangannya adalah trust. Bagaimana membangun kepercayaan investor.

Dari sisi regulasi, bagaimana Anda melihat sektor ini?

Sektor operator terminal ini sudah baik. Bagaimana pemerintah menciptakan iklim investasi untuk auto maker, terutama dari sisi perpajakan itu perlu ditingkatkan. Dengan demikian, yang semula di Thailand bisa ditarik ke sini, yang semula mau investasi di Filipina, bisa pindah ke sini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bisnis Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper